#Sispreneur Jalani Bisnis Pakaian
Untuk Kehidupan #JadiLebihBaik
Bismillahirrahmanirrahim
Perkenalkan nama saya Tarmi, biasa dipanggil Ami/Amee. Saya lulusan sebuah PTN di kota Solo. Cita-cita saya dulu adalah berkarier di perkantoran dan alhamdulillah terwujud, saya bekerja di divisi Financial And Accounting. Hingga saya menikah dengan suami yang tinggal di Tangerang, saya memutuskan resign dan pindah kerja di Tangerang. Dalam hati saya berpikir, apakah selamanya saya yang seorang perempuan ini, akan jadi karyawan yang pergi pagi pulang petang, bahkan untuk sekedar melihat matahari pun tidak sempat karena sibuk di depan komputer dan terikat jam kerja.
12 Desember 2012 (12-12-12) adalah tahun membahagiakan buat saya, Allah menganugerahkan seorang anak lewat kelahiran per vaginam. Hal ini membuat saya berhenti ngantor dan harus mengurus anak saya, hilang sudah ambisi untuk berkarir, saya ingin fokus mendampingi pertumbuhan anak.
Sambil mengasuh anak di rumah, saya menjadi dropshipper berbagai model pakaian, reseller, lalu agen dan kemudian disupport oleh suami untuk mempunyai produk dengan brand/merk sendiri, tercetuslah amee_daster.
Sebelumnya, saya berada di zona nyaman menjadi reseller, tanpa perlu memikirkan produksi dan lain-lain. Tapi saat pandemi, banyak karyawan di-PHK di sekitar rumah, membuat saya merasa kasihan, kalau saya bisa sedikit membantu dengan memberi lapangan kerja, pasti hal itu akan membantu mereka untuk mempunyai penghasilan. Selain itu, motivasi saya mempunyai usaha sendiri adalah membantu keuangan bapak ibu dan meng-umrah-kan mereka.
Kembali ke amee_daster, merk ini diambil dari nama panggilanku. Bermodalkan ilmu dari berbagai pelatihan dan ilmu selama perkuliahan, aku beranikan diri untuk memulai bisnis ini. Untuk belanja bahan kain, menentukan model daster, HPP, dan jumlah yang akan dibuat, aku lakukan sendiri bersama suami, sedangkan untuk proses potong dan jahit, aku mempekerjakan karyawan freelance di sekitar rumah.
Awalnya aku hanya memproduksi puluhan daster, alhamdulillah 2-3x launching, amee_daster sudah menjangkau di berbagai kota dan propinsi, di antaranya Cikarang, Bogor, Bekasi (Jawa Barat), Boyolali (Jawa Tengah), Jakarta (DKI Jakarta), Makassar (Sulawesi Selatan), dan yang paling banyak di kota sendiri yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Banten). Dasterku ini mempunyai banyak keunggulan dibanding daster lain, di antaranya label merk di lapisan leher, bahan katun rayon adem,wudhu&busui friendly. (http://www.instagram.com/amee_tarmi)
Bukan tanpa hambatan, mengembangkan bisnis pasti ada jatuh bangunnya, saat produksi pertama dan kedua sukses habis terjual, saya memutuskan untuk merekrut reseller baru, dan alhamdulillah banyak yang daftar. Namun, di sinilah letak ujiannya, setelah produksi saya tingkatkan 4x lipat atau berjumlah ratusan karena jumlah reseller yang mendaftar banyak, ternyata setelah produksi , banyak reseller yang tidak aktif menjual.
Saya pun tidak kehabisan ide untuk belajar hal baru, memposting di instagram dengan program diskon menarik, belajar membuat reels, tiktok, review di youtube, dan memposting di marketplace saya lakukan.
Hingga akhirnya, saya mendapat informasi program inkubasi bisnis #Sispreneur ini, saya berharap bisa menimba ilmu untuk mengembangkan usaha, meningkatkan penjualan, saling sharing dengan entrepeneur lain, dan bisa lebih berinovasi lagi mengikuti tren yang semakin hari semakin pesat. Saya juga berharap lolos mendapatkan hadiah modal bisnis dari #Sisternet. Karena saya ingin mempunyai toko offline, yang bisa mendatangkan konsumen lebih banyak lagi, membuat produk baru selain daster, seperti gamis, koko, baju atasan, dan kaos dengan tulisan unik seperti slogan-slogan komentar netizen di sosmed, gamis, dan koko. Inilah yang menjadi rencana bisnis saya tahun ini.
In sya Allah saya layak mendapatkan hadiah modal dari #Sisternet karena tekat saya tinggi untuk maju dan berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitar saya, membantu perekonomian keluarga, dan membantu para korban PHK.
Ide bisnis saya selanjutnya adalah membuat kaos custom dengan gambar pilihan konsumen atau slogan yang diambil dari komentar netizen di sosial media terutama youtube, misalnya :
Dari ide bisnis ini, estimasi biaya yang dibutuhkan adalah
Estimasi jumlah modal yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis sejumlah Rp. 138.000.000,00
Atau jika diambil 3 bulan pertama sekitar 40 juta rupiah.
Segmen pasar dari bisnis ini adalah para anak muda/remaja, anak kuliahan, dan juga dewasa.
Demikianlah estimasi rincian dan jumlah modal yang saya butuhkan untuk mengembangkan bisnis ke depannya.
Terima kasih.