Sejak Pandemi COVID 19 membuat seluruh warga dunia keluar dari zona nyaman nya. Termasuk saya,Dinan, juga suami saya Shakti. Sejak saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan setelah melahirkan anak pertama dan merasakan penyesuaian gaji karena pandemi di kantor suami, membuat saya dan suami berpikir keras untuk membuka keran pemasukan lain. Dengan izin Allah pada November 2020 ada saudara kami yg menawarkan untuk membuka frenchise pisang goreng. Dengan doa dan semangat yg membara kami membuka booth pisang goreng kami di akhir Desember 2020.
Alhamdulillah selama 6 bulan berjualan, penjualan tertinggi ada di bulan pertama karena banyak saudara yg support namun setelah itu kami cukup struggle dan beberapa kali harus menutupi biaya operasional dari kantong pribadi. Menjelang Ramadhan tahun 2021 saya dan suami merasa optimis karena biasanya kalau ramadhan suka ramai orang jajan untuk takjil. Tapi kenyataan nya tidak seperti yg kami bayangkan, hari-hari kami jualan selama ramadhan sama sekali tidak memenuhi target. Bahkan lebih sedikit dari hari biasanya. Setelah kami telurusi ternyata memang jalan dimana kami membuka booth adalah jalur cepat dan menjelang malam jalan cenderung gelap.
Setelah ramadhan saya dan suami mencoba memperbaiki segala kekurangan kami selama 6 bulan kebelakang. Dengan semangat baru juga karyawan baru kami masih memiliki harapan untuk bisa terus bertahan. Namun ujian datang kembali, karyawan baru kami yg belum 1 bulan bekerja terkena covid. Saya yg saat itu sedang hamil muda anak kedua full menggantikan karyawan untuk bejualan di kios selama dia sakit. Setelah karyawan sembuh, dia memutuskan untuk resign. Saat itu semangat saya semakin turun karna rasa nya tidak mungkin saya harus terus berjualan di kios membawa balita dalam keadaan hamil muda. Kalaupun harus mencari karyawan lagi rasanya sudah lelah duluan karna terbayang harus mengajarkan lagi semua dari awal dan dengan kondisi pemasukan yg sangat kecil kami harus mempertimbangan mengurangi biaya operasional karyawan dan sewa tempat. Akhirnya, saya dan suami memutuskan untuk berjualan di rumah saja. Jadi kami angkut booth dan semua peralatan kami kerumah.
Setelah pindah dirumah alhamdulillah masih ada yg beli baik dari tetangga maupun secara online. Saya dan suami bagi tugas. Saya bagian operasional selama jualan, suami bagian bebersih dan beberes setelah beliau pulang kantor. Baru diketahui kemudian ternyata selama saya jualan mempengaruhi kondisi kesehatan janin saat itu. Selama 2 bulan janin tidak tumbuh semestinya. Setelah tau kondisi tersebut dan karna sudah hamil besar juga kami memutuskan untuk libur dulu jualan dan fokus persiapan persalinan.
Setelah 3 bulan pasca melahirkan saya sempat merasa sangat tidak bersemangat untuk kembali berjualan. Tapi dalam hati kecil saya ada perasaan 'penasaran' apakah bisnis ini masih bisa di perjuangkan atau tidak. Lagi-lagi dengan izin Allah tidak lama berselang ada pertemuan para cesi (pemilik frenchise pisang). Saya meyakinkan diri untuk datang agar dapat suntikan semangat untuk memulai kembali. Alhamdulillah keputusan saya tepat. Saya mendapat banyak ide baru dan insight bagaimana cara saya untuk bisa memulai kembali.
Alhamdulillah rasa penasaran sedikit terbayar. Sekarang jualan pisang saya masih terus bertahan. Sudah ada karyawan yg membantu dan setiap minggu nya gaji karyawan bisa tertutupi dari penjualan. Memang penjualan kami belum seberapa, bisa dikatakan sangat sedikit untung nya. Tapi setidak nya modal bisa tertutupi dan hak karyawan terpenuhi.
Dengan ada nya kesempatan #Sispreneur seperti angin segar buat saya dan menjadi penyemangat untuk terus menantang diri dan belajar. Selama ini saya belajar dari internet dan banyak bertanya ke pihak-pihak yg lebih berpengalaman. Saya sangat berharap untuk bisa mengikuti inkubasi bisnis ini karna saya yakin akan banyak ilmu juga pengalaman yg bisa saya dapatkan, belum lagi inspirasi luar biasa dari para #Sispreneur lain. Harapan lain saya dengan mengikuti program ini adalah untuk bisa semakin paham bagaimana Branding bisnis yg baik dan efektif. Apalagi di era serba digital seperti sekarang penting untuk bisa ikut pelatihan digitalisasi dan marketing strategy. Saya juga ingin bisa membuka cabang baru di beberapa tempat lain serta produk saya menjadi pilihan oleh-oleh untuk orang yg berkunjung ke Bandung.Dan yg paling terpenting semakin banyak orang yg dapat merasakan manfaat dari bisnis yg saya tekuni.