Hi .. Sister
Perkenalkan , nama saya diah , mengawali usaha dari sebuah kondisi keterpaksaan , kalau bahasa emak emak sekarang adalah The Power of Kepepet, Kepepet anak banyak , kepepet biaya sekolah anak yang bikin susah untuk sekedar menelan ludah dan beratus kepepet lainnya
Dari titik itulah kami, pada tahun 2008 saya dan suami sepakat untuk memulai usaha dengan penuh percaya diri , segudang harapan indah, mimpi semenjulang gunung dan setinggi langit untuk memiliki passive income seperti banyak disuarakan oleh mentor kelas entrepreneurship yang kami ikuti. Dan tentu saja…. tidak ada mimpi yang tercapai semudah itu Ferguso !!!!
Memulai bisnis pada saat kami masih berstatus karyawan sangatlah tidak mudah , mengawali dengan menyewa satu meja di lokasi kue subuh dibilangan Pamulang Tangerang Selatan , karena masih bekerja dan belum mampu menggaji karyawan akhirnya kami hanya membuka lapak jualan sabtu dan minggu , Alhamdulillah animo customer makin meningkat dari hari kehari , tetapi karena mulai bertambahnya tanggungjwab pekerjaan di kantor kami masing masing maka aktivitas jualan kue subuh berhenti di tahun ke dua.
Kemudian kami kembali focus untuk bekerja , tapi yang namanya naluri bakulan susah dibendung , pada Tahun 2013 kami mengambil sebuah keputusan terbesar untuk resign dari kantor dan focus pada usaha Catering. Lancar seperti jalan bebas hambatan…. ? Oh tentu tidak … berbagai pelajaran pernah kami rasakan , produk tidak dibayar karena keterlambatan waktu delivery , salah membaca email sehingga salah delivery dll. Jatuh bangun catering kami lalui dan harus kembali berakhir di tahun 2015 , karena kesulitan mencari SDM yang mau diminta bekerja dijam jam yang tidak biasa. Tapi ternyata itu semua memang sepertinya sengaja Allah ujikan agar kami memiliki batu pondasi yang kuat dan siap untuk melangkah lebih jauh kedepan. Patah semangat ?? … Menyerah …. ???? belum saatnya .
Sempat vakum sebentar dari dunia bakulan, dalam masa reses itulah baru kami sadari bahwa dunia usaha tidak sekedar hari ini jualan dapat keuntungan dan kami senang. Tetapi harus ada delivery kebermanfaatan usaha yang kita rintis untuk rantai kehidupan lain.
Dan kemudian kami mulai benar benar focus pada usaha di tahun 2018 dengan Nama Syabina , produk unggulan kami adalah Aneka Bolu dan Brownies batik, aneka cake dan kue kering.
Pada tahun 2019 kami mulai rajin mengikuti kompetisi baik yang diselenggarakan oleh swasta maupaun pemerintah , salah satunya menjadi 30 finalis pada Program kompetisi yang di selenggarakan oleh komunitas Hijrahfest, menjadi The Best TOP 5 ( UMKM Kreatif ) dalam program ICSB yang diselenggarakan oleh ICSB bekerjasama dengan Markplus dan Pemkot Tangerang Selatan, menjadi TOP 25 UMKM terbaik dalam agenda program BEDAKAN NASIONAL Batch 1 yang diselenggarakan oleh Kemenparekfrat RI, dan beberap agenda kompetisi lainnya baik skala nasional maupun regional. Hal ini kami lakukan sebagai salah satu langkah kami membangun Brand Awareness terhadap produk Syabina
Pada tahun 2021, tanpa meninggalkan produk unggulan kami Bolu dan Brownies Batik, kami memproduksi sambal kemasan dengan brand Sambal Obonk Ceu’ Meti. Hal ini kami lakukan untuk menangkap peluang dari langganan catering kami yang sering minta dibuatkan sambal saja. Perbedaan mendasar pada olahan sambal kami adalah adanya 2 tahap pengolahan bahan baku sehingga dihasilkan aroma dan rasa yang otentik , khas dan menjadi signature Sambal Obonk Ceu’ Meti. Besarnya peluang sambal menjadi raja kuliner di Indonesia dan manca negara adalah sumber motivasi kami untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan produk kami,. Saat ini kami memiliki 6 varian sambal yaitu Sambal Bawang, Sambal Cumi, Sambal Jambal, Sambal Bandeng, Sambal Cakalang Sambal Rebon.
Menjawab adanya kebiasaan baru yang mulai digandrungi oleh market anak muda dengan rentang usia 16 – 24 tahun yaitu healing dengan traveling dan wisata kulineran maka kami memproduksi varian Sambal Tabur Cakalang. Sambal tabur adalah varian sambal kering yang sangat praktis dan memiliki masa usia produk yang jauh lebih panjang. Sehingga tidak perlu khawatir bocor saat dibawa bepergian. Produk kami telah mengantongi sertifikat Halal MUI dan telah memiliki ijin edar P-IRT dan sedang dalam tahap uji laboratorium untuk mendapatkan Nutrition Fact serta Uji Mutu untuk kelengkapan pengajuan BPOM
Saat ini kami sedang melakukan riset dan survey market untuk mengembangakan produk sambal tabur Ceu’ Meti menjadi beberapa varian yaitu Sambal Tabur Nori , Sambal Tabur Jeruk, Sambal Tabur Rendang dalam kemasan sachet 1 kali konsumsi. Hal ini kami lakukan untuk menjawab tantangan jaman dan permintaan pasar yang menginginkan produk yang enak, praktis dalam penggunaanya, simple dan mudah dibawa. Sambal Tabur Ceu’ Meti memiliki rasa pedas dan gurih sehingga cocok sebagai pendamping nasi, mie, udon, odeng dll
Dalam sebulan kami memproduksi minimal 650 botol sambal dalam berbagai varian dengan berat bersih 170 gr dan 45 gram untuk sambal tabur cakalang. Beberapa gerai ritel seperti Gerai Lengkong Pusat Oleh Oleh Tangerang Selatan, Amen Frozen, Tukangsayur.co, Toko 212 mart, Outlet DPRD Tangerang Selatan telah bekerjasama dengan kami dengan mekaisme konsinyasi. Permintaan meningkat apabila sedang mengikuti Baazar atau event yang diselanggarakan oleh pemerintah dan swasta. Proses produksi melibatkan beberapa tenaga lepas yang seluruhnya perempuan dari sekitar tempat tinggal kami.
Segmen pasar kami untuk Sambal Tabur memang lebih spesifik , untuk itu kami bekerjsama sama dengan beberapa mahasiwi disalah satu kampus sebagai #sispreneur dalam hal survey kepuasan produk dan marketing produk. Beberapa teman teman kecil kami merasa terbantu dengan adanya income tambahan baik dari project yang kami berikan atau dari laba penjualan sambal . Alhamdulillah mimpi kami untuk memiliki usaha yang bermanfaat bagi rantai kehidupan lain sudah mulai terlihat sedikit demi sedikit
Tujuan saya mengikuti #Sispreneur pada Sisternet ini adalah mendapatkan modal usaha untuk membangun dapur produksi yang terpisah dari dapur rumah tangga, agar produktivitas semakin optimal karena :
Dengan adanya dapur produksi secara terpisah maka diharapan proses produksi lebih lancar, lebih higienis dan kapasitas produksi dapat meningkat.
Dapur produksi masih menjadi satu dengan dapur rumah tangga
https://www.instagram.com/reel/CdjLOTRLrWp/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Adapun Estimasi Biaya Pembuatan Dapur Produksi
RENCANA ANGGARAN BIAYA | |||||
Pembuatan Dapur Produksi | |||||
Sambal Obonk Ceu' Meti | |||||
NO | ITEM | SATUAN | HARGA | TOTAL | KETERANGAN |
1 | BANGUNAN | ||||
Pekerjaan Bangunan | 48 m | 750,000 | 36,000,000 | Sudah termasuk biaya tukang dikerjakan secara borongan | |
2 | PERALATAN | ||||
Meja Stainless Steel 120 x 70 x 85 cm | 2 buah | 1,800,000 | 3,600,000 | ||
Mesin chopper ( Universal Fritter ) kapasitas 6 L Merk Getra | 1 buah | 5,000,000 | 5,000,000 | ||
Rak Besi | 3 buah | 1,500,000 | 4,500,000 | ||
Lemari | 1 buah | 1,500,000 | 1,500,000 | ||
TOTAL BIAYA | 50,600,000 |
Harapan kedepan dengan mengikuti kompetisi #Sispreneur adalah saya dapat mengepakkan sayap lebih tinggi untuk #BeraniNaikKelas dan lebih banyak lagi membuka kesempatan untuk para perempuan disekitar rumah dan adik adik kami di kampus agar lebih berdaya dan produktif. Dengan demikian usaha kami tidak hanya mensejahterakan keluarga kami tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga lain. Salah satu dari sekian mimpi kami di tahun 2024 adalah memiliki outlet yang menampung aneka produk sambal dari seluruh wilayah Indonesia dan menjadi wisata edukasi kuliner khusunya tentang sambal Indonesia. Beberapa target berikut sengaja kami catat sebagai Goals usaha agar ikhtiar dan motivasi lebih terarah dan terukur karena memiliki tujuan yang harus dicapai secara jelas
Masyarakat Indonesia yang sangat identik dengan sambal, sehingga apapun makanannya , mulai dari aneka nasi, lauk pauk, sayuran bahkan buah buahan pun hadir dengan sambal sebagai pelengkapnya. Melihat besarnya peluang tersebut dan makin banyaknya tehnologi pangan tepat guna yang bisa diterapkan untuk memperpanjang masa usia produk membuat kami yakin bahwa olahan sambal kemasan baik basah maupun kering masih sangat layak untuk terus diperjuangan.
Market sambal di pasar international masih didominasi oleh beberapa negara diantaranya Korea, Mexico dan Thailand. Promosi sambal dari Indonesia ke dunia internasional terhambat lantaran adanya perbedaan latar belakang budaya dan perbedaan penerimaan tingkat kepedasan terhadap sambal terutama negara barat. Namun hal tersebut justru sebagai pelecut semangat kami agar bisa menyusul beberapa brand sambal local yang sudah terlebih dahulu merambah market international.
Semoga Allah meridhoi setiap langkah ikhtiar kami
Do’akan kami dapat meraih mimpi mimpi kami menjadi wirausaha yang memiliki kebermanfaatan untuk rantai kehidupan lain.
Semangaaaaat ….