Perkenalkan, saya Nuri. Saya kelahiran Palembang tapi sekarang berdomisili di Garut. Rasa cinta yang besar terhadap kudapan khas tanah kelahiran membuat saya selalu merindukannya setiap saat. Sedihnya, di tempat saya tinggal sekarang sangat sulit mencari makanan tersebut dengan cita rasa asli kota Palembang. Rasa dan kualitas produk yang jauh dari standar lidah wong plembang, hehe. Eh, sudah tahu belum kudapan yang saya maksud itu apa? Cluenya, makanan khas kota Palembang! Yups, betul sekali, apalagi kalau bukan pempek Palembang! Ada beberapa perubahan kata dibeberapa kota sesuai dialek setempat. Ada yang menyebutnya empek-empek, pepek, dan pe-empek.
Nah, bermula dari rasa gereget ingin menciptakan rasa pempek seperti yang saya rindukan, maka saya selalu membuat sendiri pempek di rumah. Beberapa teman yang sempat mencicipi pempek buatan saya selalu memuji bahwa pempek buatan saya asli enaknya. Dari sanalah kepercayaan diri saya muncul untuk mencoba berjualan pempek di kota Garut.
Di awal bisnis ini dijalankan, saya konsisten untuk menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan bakunya. Namun kendala yang dihadapi adalah mahalnya harga ikan tenggiri di kota Garut ini, selain itu agak sulit untuk mendapatkannya. Harga bahan baku yang mahal tentu saja berpengaruh pada harga jual produk yang dijual. Oleh karena itu pelanggan saya juga terbatas di kalangan tertentu saja yaitu kelompok orang-orang yang tidak mempermasalahkan harga asal kualitasnya super.
Saya ingin sekali memperluas pasar saya untuk kalangan menengah ke bawah dengan memproduksi pempek yang lebih murah namun dengan rasa mantul dan bahan yang terjamin kualitasnya. Misi saya adalah menyajikan pempek yang berkualitas, bermutu, dan terjamin kelezatan dan kesehatannya. Kesel banget soalnya ketika mendapati produk pempek murah yang jauh dari standar dan kualitas yang meragukan. Seperti warna putih yang tidak wajar, kekenyalan yang tidak wajar, serta asam cuka yang menyengat dari cuka sintetis yang digunakan produsen. Saya merasa bertanggung jawab untuk mengenalkan pempek yang sehat dengan bahan berkualitas tapi bisa dijual dengan harga yang murah. Saya juga ingin bersiap-siap untuk scale up bisnis saya sekaligus membuka lapangan kerja bagi ibu-ibu rumahan seperti saya. Setidaknya saya ingin merekrut beberapa ibu untuk membantu saya pada saat produksi dan pemasaran.
Rencana kedepan adalah membuat kemasan yang menarik dan praktis, serta aman untuk pengiriman ke luar kota. Butuh ilmu dan biaya operasional yang lumayan untuk memujudkan impian tersebut. Selain itu, saya membutuhkan ilmu marketing atau pemasaran yang mumpuni untuk memperkenalkan produk saya secara luas. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengikuti program inkubasi bisnis W20 #Sispreneur dari Sisternet. Di program inkubasi ini saya akan menimba ilmu tentang digitalisasi dan marketing strategy agar mimpi saya untuk scale up dan ekspansi bisnis bisa terwujud.
Butuh dana segar setidaknya sebesar 20 juta untuk membeli alat penyimpanan bahan dan penyimpanan produk jadi, membeli bahan baku dan kemasan, juga untuk biaya gaji satu orang karyawan dengan minimal dana aman selama 4 bulan gaji, agar karyawan saya terjamin. Bismillah, semoga Allah SWT bantu wujudkan mimpi dan cita-cita saya ini, aamiin.