Dear, Sisters!
Perkenalkan, namaku Hanna Fadia Handoyo. Alumnus D-3 Komunikasi Terapan, UNS.
Sisters, sempat terpikir nggak, sih, selama ini banyak sekali aktivitas kita yang secara tidak kita sadari sangat memengaruhi perubahan iklmi bumi? Contoh kecilnya, sebagai perempuan tentu kita “sudah berlangganan” mengalami siklus bulanan. Nah, mungkin masih banyak di antara para perempuan yang masih abai dengan bekas pembalut sekali pakai yang digunakan, pasti setelah itu menjadi sampah yang jika lama-kelamaan dibiarkan akan menjadi masalah bagi keselamatan bumi kita tercinta.
Hmmm...itu masih salah satu contoh, padahal masih banyak lagi produk-produk yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat berpotensi mengancam keselamatan bumi yang kita tinggali. Belum lagi sebagaimana kita ketahui, pengelolaan sampah di Indonesia masih sangat kurang. Nah, bermula dari masalah itu aku termotivasi untuk, ya setidaknya, ikut berkontribusi untuk meminimalisasi penggunaan barang-barang sekali pakai yang sampahnya berpengaruh terhadap krisis iklim lebih parah lagi.
Langkah kecil ini aku mulai dengan membiasakan diri menggunakan barang-barang yang sifatnya sustainable atau berkelanjutan. Karena aku nggak ingin bergerak sendirian, aku mengajak siapapun untuk memulai langkah kecil tersebut, yaitu melalui Bumi Kasih. Bumi Kasih adalah salah satu bidang bisnisku yang produknya berupa barang-barang berkonsep sustainability, misalnya pembalut kain (menstrual pad), sedotan stainless steel, dan sabun biji lerak. Selain berbisnis, Bumi Kasih ini juga sebagai mediator untuk masyarakat agar menjadi lebih peduli dengan masalah krisis iklim. Melalui Bumi Kasih pulalah aku bertemu dengan orang yang sefrekuensi yang saling mendukung. Menemukan peluang untuk mengajak orang-orang sefrekuensi untuk ikut aksi dan kolaborasi.
Bumi Kasih sampai saat ini merupakan milik pribadi sehingga skala atau jangkauan pasarnya masih sedikit karena masih dilakukan secara mandiri. Oleh sebab itu, dengan mengikuti porgram #sispreneur ini aku ingin mengajak dan memberdayakan teman-teman yang memiliki kreativitas dan inovasi dalam bidangnya masing-masing untuk bantu menciptakan produk-produk bersifat sustainability secara mandiri. Misalnya, jika ada yang dari jurusan Kimia Murni, bisa membuat sabun alami yang ramah lingkungan. Bagi teman yang bisa menjahit, bisa memanfaatkan kain-kain yang sudah tidak terpakai (baju atau lain sebagainya) dibuat menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, misalnya dibuat menjadi produk tas dari kain perca ataupun kerajinan yang lain. Adapun untuk ke depannya, aku ingin memperbanyak tim reseller dan dropshipper sekaligus penyaluran value terkait dengan produk-produk yang sifatnya dapat digunakan secara berkelanjutan sehingga bisnis bukan sekadar mengejar profit, melainkan juga men-deliver values dari produk-produk yang ditawarkan.