Hai, Sisters!
Perkenalkan, namaku Putri. Aku adalah seorang perempuan yang saat ini aktif berwirausaha dan juga seorang istri. Bisnis yang aku jalani saat ini, sudah berdiri sejak aku masih berada di bangku kuliah, tepatnya sejak tahun 2015. Itu artinya sudah berjalan sekitar 7 tahun. Cukup lama bukan?
Aku akan menceritakan sedikit tentang bagaimana bisnisku ini berawal. Pada tahun 2015, aku yang saat itu masih merupakan mahasiswi jurusan Kimia di salah satu universitas negeri di Jawa Tengah, sedang berhadapan dengan skripsi. Bagi calon sarjana, tentu skripsi adalah tahapan yang harus ditempuh. Terkadang tak sedikit energi dan materi yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan skripsi. Pada waktu itu, aku yang sedang mengalami kesulitan materi untuk menyelesaikan skripsi, mulai putar otak untuk mencari penghasilan tambahan. Hal paling memungkinkan yang bisa aku lakukan adalah menambah penghasilan dari hobiku, yaitu menggambar. Menggambar manual di media kertas maupun di media digital. Akupun mulai mencoba menggambar potrait wajahku sendiri dan mengunggahnya di media sosial. Usahaku ini kuberi nama 'Illustreeland'. Dari unggahanku itulah, mulai berdatangan permintaan dari teman-temanku untuk dibuatkan gambar serupa.
Salah satu unggahan pertamaku.
Berbagai permintaan berdatangan. Ada yang ingin dibuatkan ilustrasi wajah kekasihnya yang akan wisuda, ilustrasi wajah kakaknya yang akan segera menikah atau hanya ilustrasi wajah mereka sendiri untuk sekedar dicetak dan dipajang di kamar. Aku yang awalnya hanya membuka jasa ilustrasi berupa soft file saja, akhirnya memutuskan untuk menjual produk berupa gambar yang sudah aku cetak dan dibingkai. Untuk memperbanyak jangkauan promosiku, setiap pesanan ilustrasi wajah yang masuk dan berhasil aku selesaikan, aku unggah hasilnya di Instagram dengan menambahkan caption promosi dan berbagai hashtag. Produk yang aku jualpun, dikembangkan lebih banyak. Bekerjasama dengan percetakan di dekat tempatku kuliah, aku bisa memproduksi berbagai produk dari mulai bingkai foto, gelas dan bantal, yang semuanya dibuat custom dengan ilustrasi wajah hasil buatanku dicetak di atasnya. Sehingga, penghasilan yang aku dapat pun berlipat ganda, tidak hanya dari jasa ilustrasi wajah, tapi juga dari menjual produk. Semakin lama bisnisku semakin berkembang hingga aku bisa menyelesaikan skripsiku tanpa lagi ada kendala materi.
Setelah wisuda, aku mencoba mengembangkan karirku dengan bekerja di salah satu perusahaan, dengan posisi yang sesuai dengan jurusanku kuliah. Namun, penghasilan yang aku dapat, ternyata tidak sebesar yang aku dapatkan dari hasil berjualan. Karna alasan inilah, aku memutuskan untuk berhenti berkarir dan fokus untuk mengembangkan bsnisku.
Instagram @illustreeland, tempatku memasarkan berbagai produk ilustrasiku
Produk yang aku jual semakin bervariasi. Yang sebelumnya hanya bingkai, mug, bantal, kini aku tambah pajangan dari kayu, pouch, dan totebag. Ketika aku sudah bisa 100% fokus pada bisnisku, ada saja hambatan yang aku hadapi. Selain produk bingkai foto, proses produksi barang jadi lainnya masih dipegang oleh pihak ke 3, dalam hal ini pihak percetakan., yang kemudian langsung mengirimkan barangnya ke pelangganku. Sehingga aku tidak bisa memegang langsung barang yang sudah dibuat oleh percetakan tersebut, karna percetakan yang aku ajak bekerjasama berada di luar kota. Pada saat itu, di kota tempatku tinggal belum tersedia percetakan yang mampu mencetak di media kain, maupun kayu dan gelas. Sehingga saat ada komplain yang datang dari pelanggan, aku merasa kebingungan, karna aku tidak mengetahui bagaimana kondisi produk yang dikirim.
Akupun mulai memutar otak agar produksi barang bisa diambil alih semua olehku. Dari penghasilan yang terkumpul, akhirnya aku memutuskan untuk membeli mesin jahit dan printer. Dengan adanya mesin jahit, akupun mulai belajar menjahit yang mendasar. Proses mencetak kain tetap dipegang oleh pihak percetakan. Namun kain lembaran yang sudah dicetak dengan desainku tersebut, dikirim ke alamatku lalu aku proses menjadi bantal, pouch dan totebag dengan menggunakan mesin jahitku.
Pouch custom pesanan pelanggan hasil jahitanku
Promosipun aku kembangkan, yang semula hanya melalui Instagram, berbagai marketplace mulai aku masuki. Pesanan yang datang pun semakin banyak. Sampai aku harus merekrut karyawan untuk menjadi admin online dan asisten produksi, sedangkan untuk menjahit dan menggambar masih aku pegang seluruhnya. Waktu berlalu, bisnisku semakin maju. Sampai tahun 2020, 5 tahun sejak aku memulai, aku sudah menggambar ribuan wajah.
Bisnis custom gift dan souvenir ini menjadi pilihan yang baik bagi pelangganku untuk memberikan hadiah spesial kepada orang tersayang mereka. Karna barang yang dibuat, benar-benar hanya diproduksi khusus untuk orang tersebut. Sehingga setiap pesanan yang masuk, bersifat sangat personal. Tidak sedikit pelanggan yang pesan berulang kali, untuk menghadiahi beberapa orang terdekatnya. Momen memberikan hadiah pun tidak hanya sebatas pada momen ulang tahun, bisa untuk hadiah wisuda, pernikahan, atau bahkan perpisahan. Sehingga tidak heran jika peluang bisnis ini sangatlah besar.
Saat ini, di tahun ke-7 aku menjalani usahaku, aku ingin leveling up bisnisku dengan bisa memproduksi lebih banyak barang secara lansung. Banyak alat-alat yang harus aku miliki, salah satunya yang sangat aku inginkan adalah printer sublim untuk mencetak kain. Tujuanku mengikuti #Sispreneur adalah agar aku bisa mendapat tambahan modal usaha untuk membeli printer tersebut. Dengan memiliki printer tersebut, semakin banyak produk yang bisa aku produksi. Tidak hanya itu, akupun bisa hanya menjual jasa cetak kain, yang kebetulan saat ini belum tersedia di kotaku.
Aku sangat ingin menjadikan bisnisku ini menjadi sebuah ladang penghasilan yang bisa aku lakukan untuk membantu suamiku mengatasi masalah perekonomian keluarga. Dengan mengikuti #Sispreneur aku siap untuk #BeraniNaikKelas.