Halo Sisters!
Perkenalkan, saya Wiwin, seorang perempuan yang saat ini tengah berkarir sebagai full-time employee dan part-time entrepreneur. Sembari berkarya sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta, saya juga merintis bisnis fashion yang bermula sejak tahun 2018 lalu, tepatnya saat mengikuti program kewirausahaan dan mendapatkan hibah modal usaha dari salah satu kementerian di Indonesia.
Long story short, saat SD kelas 6 dulu saya bercita-cita ingin menjadi seorang fashion designer dan memiliki bisnis butik sendiri. Namun, saya lahir dan tumbuh di sebuah desa kecil dan saat itu saya tidak mendapatkan support system untuk mewujudkan cita-cita saya yang dianggap cukup anti-mainstream. Pada akhirnya saya menempuh pendidikan yang tidak relevan dengan mimpi masa kecil saya tersebut.
Setelah lulus kuliah, saya hijrah ke ibukota dan mulai mengeksplor banyak hal di sana. Ada berbagai macam event yang saya hadiri dan beberapa komunitas yang saya ikuti. Semenjak itulah, saya terekspos lagi dengan dunia bisnis dan fashion, kemudian diingatkan kembali dengan cita-cita saya terdahulu.
Pada tahun 2018 lalu Kementerian Pemuda dan Olahraga tengah membuka sebuah program kewirausahaan dan memberikan bantuan permodalan bagi sekian peserta dengan proposal bisnis terbaik. Alhamdulillah proposal saya menjadi salah satu yang terpilih. Dengan bantuan modal usaha tersebut, saya mulai membangun bisnis fashion dari nol dengan brand 'Qadeeja'.
Produk fashion 'Qadeeja' didesain oleh saya sendiri karena sedari kecil saya memang suka sekali menggambar dan mendesain produk-produk kreatif. Walaupun saya tidak memiliki background pendidikan fashion design, dengan bekal ilmu dari workshop yang saya ikuti cukup membantu saya saat membuat konsep dan desain produk. Untuk produksinya, saya masih bermitra dengan vendor konveksi yang bisa memproduksi fashion dalam skala besar. Pemasaran produk dilakukan melalui media online, baik social media maupun marketplace. Saat launching, produk fashion pertama yang dirilis adalah fashion muslim, berupa outer, blouse, dan tunik.
Dalam perjalanannya jatuh bangun saya rasakan saat merintis dan mengembangkan bisnis fashion ini. Banyak sekali tantangan yang saya hadapi, terutama dalam hal memasarkan produk dan memperluas target pasar. Sejauh ini saya baru menggunakan Instagram dengan akun @qadeeja.id untuk marketing dan branding produk. Banyak customer yang puas dengan kualitas produk Qadeeja, namun saya belum cukup mahir untuk meningkatkan sales dan memperluas marketnya. Akibatnya, cashflow sempat macet sehingga saya terkendala untuk mengembangkan bisnis dan inovasi produk baru.
Dengan mengikuti program #Sispreneur dari Sisternet, saya berharap dapat memperdalam ilmu seputar bisnis dan marketing, serta memperluas networking untuk scale up bisnis fashion 'Qadeeja'. Selain itu, dalam waktu dekat ini saya berencana untuk mengembangkan inovasi produk baru berupa mukena travel yang praktis dengan desain cantik bagi muslimah karena saya melihat demand yang tinggi pada produk ini. Agar dapat mengoptimalkan jaringan pemasaran, saya juga akan menambah marketing channel baik secara online maupun offline.
Berbisnis memang bukan suatu hal yang mudah. Namun, saya yakin dengan ekosistem yang mendukung, serta akses pembelajaran dan pengembangan bisnis dari Sisternet, bisnis Qadeeja akan terus bertumbuh dan berdampak lebih luas, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi orang banyak. Harapan saya bisnis ini juga akan menjadi tempat saya untuk berkarya dan berkontribusi lebih baik lagi di masa depan, sebagai perwujudan mimpi masa kecil saya.