Hai Sisters!
Perkenalkan, nama saya Isbakhul Lailatil Fibriyah, sering disapa Ela. Saya adalah sosok enterpreneur muda yang memiliki asa untuk bisa menjadi inovator dari pelosok bangsa. Keinginan saya untuk merantau di Kota Malang didasari dari pendidikan yang berkualitas dan kompetitif. Lahir sebagai anak bungsu, banyak harapan yang disandarkan untuk bisa meningkatkan taraf hidup keluarga. Berbekal semangat dan tekad yang kuat, saya memulai langkah bisnis lebih dini.
Menjadi seorang enterpreneur di usia muda membuat saya lebih sering menghabiskan waktu untuk mengelola bisnis. Banyak rekan kuliah yang melontarkan pertanyaan “Nggak capek ya kuliah sambil ngejalanin bisnis?”, well secara rasionalitas memang melelahkan ketika sepanjang waktu saya habiskan untuk mengelola bisnis sembari menyelesaikan tumpukan tuntutan tugas kuliah. But, I’m enjoying it!
Berawal dari sekedar hobi mengolah sari buah untuk dikonsumsi sendiri, saya mencoba membuat olahan minuman instan. Salah satu buah favorit saya saat itu adalah buah apel manalagi atau sering dikenal apel malang. Buah yang kaya kandungan vitamin C, serat, dan antioksidan ini menjadi buah khas di daerah saya, Malang. Kala itu, saya tergerak untuk membuka lapangan kerja bagi para perempuan pengangguran karena imbas dari kondisi pandemi. Memang banyak pihak yang dirugikan, utamanya mereka para karyawan perusahaan. Rakyat kecil makin menangis, tak hanya krisis kesehatan, tapi krisis ekonomi juga makin menjadi.
Semangat untuk menjadi problem solver sekaligus mengakses peluang, mendorong saya untuk terus melangkah. Hingga pada akhir tahun 2019 lalu, saya memutuskan untuk membuka bisnis kecil-kecilan skala home industry yang memberdayakan perempuan dan pengangguran. Bermodal semangat dan keberanian, saya meluncurkan produk pertama yaitu minuman bubuk apel instan. Sebagai mahasiswi di bidang teknologi pertanian, tak jarang bagi saya mempelajari bidang food processing. Ilmu-ilmu yang saya peroleh, saya manfaatkan penuh untuk mendirikan POTY (Produk Healthy), Queen of Product minuman bubuk instan apel pertama yang ada di Malang melalui women empowering.
Selama 2 tahun POTY berjalan, pasang surut dinamika bisnis saya rasakan. Pengembangan produk, riset pasar, mengatur keuangan, menghadapi pelanggan, tak pernah ada hentinya tantangan. Namun memiliki bisnis yang sesuai dengan hobi, membuat saya semakin semangat untuk terus mengembangkan POTY menjadi bisnis yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan khususnya bagi perempuan.
Saat ini, produk POTY telah memiliki sertifikasi badan hukum berupa CV, P-IRT, dan HALAL MUI. POTY telah dikenal ratusan pelanggan, baik online maupun offline. Saluran penjualan digital yang sangat digandrungi pelanggan POTY terus dikembangkan. Tak jarang mereka memberikan honest review yang membangun POTY untuk terus berbenah menjadi lebih baik. Beberapa saluran digital POTY diantaranya Instagram, TikTok, Shopee, Tokopedia, dan WA Business.
Tak ingin POTY hanya sampai disini, saya terus menambah ilmu dengan mengikuti berbagai webinar bisnis. Mengikuti #Sispreneur dari sisternet ini, saya sangat ingin mendapatkan dukungan mentoring melalui program inkubasinya, mulai dari marketing, finance, maupun product development and branding. Saya ingin POTY bisa scale up dari berbagai aspek bisnis. Tentu tak sedikit suntikan modal yang dibutuhkan untuk pengembangan POTY. Memiliki official outlet dan upgrade branding serta digital marketing adalah mimpi besar POTY. Berbekal keyakinan dan semangat enterpreneur muda, saya yakin bahwa POTY bisa terkenal hingga nusantara bahkan mancanegara, layaknya AREMA yang melegenda.