#Sisterpreuner : Menghapus Stereotype dengan Berbisnis Florist
Hai Sisters,
Kenalin nama saya Anisa Yasmin Caniago, biasa dipanggil Yasmin, berusia 21 tahun. Mahasiswa semester 4 di universitas Islam Batik Surakarta. Selain disibukkan oleh kegiatan khas mahasiswa, saya juga membuka usaha di bidang florist khususnya buket buket yang biasa digunakan kado dihari hari spesial. Nama usaha saya bloomingfleur.id
Usaha ini bermula dari kegemaran saya dalam merangkai bunga menjadi buket, saya tuh suka gitu, ngeliat bunga dirangkai di jadiin buket dan saya berpikir pasti orang orang akan suka kalau dikasih hadiah bunga. Maka dari itu saya lalu berpikir untuk membuka bisnis florist ini. Bloomingfleur menawarkan berbagai jenis buket, ada buket artificial, buket uang,buket snack.
Saya menyadari jika sudah banyak orang yang membuka bisnis florist ini, tapi saya berkeyakinan Jika Rezeki Tidak akan Kemana kok. Dengan keyakinan tersebut, saya mulai bisnis florist ini, untuk membedakan florist saya dengan florist yang lain, bloomingfleur menawarkan harga terjangkau tapi kualitas tetap terbaik. Kami berorientasi dengan kepuasan konsumen. Konsumen puas saya juga ikut puas dan bahagia sister.
Namanya juga bisnis ya sister, apalagi saya bergerak dalam bidang jasa pembuatan buket, meyakinkan konsumen itu hal mutlak untuk kita. Terkadang saya juga mendapatkan konsumen yang ragu-ragu untuk membeli, biasanya nih kalau sudah begini, saya memberikan jaminan dengan memotong harga produk jika tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Karena berbisis sesuai hobi saya, saya jadi enjoy dalam menjalankan, meskipun masih ada omongan diluar sana yang mengatakan kalau bisnis saya tidak menghasilkan dan cuma buang-buang waktu. Tapi sisterrr, itu lah yang semakin memotivasi saya untuk terus maju.
Kebahagiaan konsumen kebahagian saya juga sisters.
Sebagai perempuan, saya berkeyakinan jika perempuan tidak harus melulu berurusan dengan kegiatan domestik, tapi juga bisa berdaya menghasilkan uang sendiri. Saya dengan bisnis ini juga ingin membuktikan kepada lingkungan yang meremehkan saya, jika saya bisaloh mendapat uang dari bisnis sendiri. Mematahkan opini lingkungan sekitar saya yang beranggapan perempuan cukup dirumah saja