Halo, Sista.
Aku Ralistia Dinda Sekar Utami, usia 22 tahun. Aku saat ini tinggal di Wonosobo, Jawa Tengah. Secara personal, aku adalah penyuka kopi. Maka tidak heran, pengalaman saat kuliah seringkali aku ke coffee shop, meski buat sekadar ngumpul bersama teman atau mengerjakan tugas. Aku juga pernah coba bekerja di coffee shop milik salah satu kakak sepupuku selama beberapa waktu untuk belajar segala seluk beluk tentang kopi, termasuk cara meraciknya. Inilah yang membuatku berinisiatif untuk mencoba membuka kedai kopi sendiri.
Dalam membuat kedai kopi atau coffee shop ini aku tidak sendiri, tetapi aku ditemani oleh kakakku laki-laki. Sebelumnya Kakakku juga pernah bekerja di sebuah coffee shop milik rekannya. Pengalaman kami yang sama-sama sudah pernah bekerja di ranah perkopian membuat kami yakin untuk mencoba usaha kedai kopi secara mandiri. Coffee shop yang kami rintis kami namai “Allerta Coffee”.
Sebagai pebisnis pemula, tentu kami perlu banyak belajar dari banyak hal dan pengalaman, baik pengalaman kami sendiri maupun pengalaman orang lain. Awal mula bisnis kopi ini berjalan, kami pernah sehari hanya mendapat satu pesanan. Akan tetapi, kami masih sangat bersyukur karena setidaknya masih ada yang beli. Kami melakukan evaluasi dan melakukan berbagai cara marketing agar Allerta Coffee makin dikenal banyak orang. Lalu seiring berjalannya waktu, kami mencoba memasarkan produk kami melalui aplikasi Shopee Food, Grab Food, dan Go Food. Alhamdulillah, dengan sarana aplikasi tersebut dalam sehari kami menerima pesanan kurang lebih 20 cup. Adapun ciri khas Allerta Coffee ini adalah harganya yang lebih terjangkau dan worth it dibanding dengan coffee shop lainnya. Da Vinci Creme adalah salah satu menu paling banyak diminati oleh pelanggan. tidak hanya kopi susu saja yang kami jual, tetapi ada juga Mocktail dan semacamnya. Namun, kadang kami juga terlupa untuk update stok di aplikasi. Jadi, kalau stok kopi varian tertentu habis sehingga kalau ada yang pesan atau order terpaksa meminta customer untuk mengganti varian kopi pesanannya.
Untuk saat ini setelah 1 tahun berdiri sebagai kopi rumahan, bisnis kopi di Allerta Coffee baru saja jadi untuk layanan dine in meskipun saat ini aku sedang di Wonosobo, sedangkan kakakku juga memiliki kesibukan lain. Kami berencana mencari barista perempuan yang mau diajak belajar bersama tentang perkopian. Sebagai perempuan yang juga owner Allerta Coffee, saya juga bercita-cita untuk memberdayakan perempuan untuk bisa bergabung bersama dan memajukan serta mengembangkan Allerta. Saya berharap, keikutsertaan saya melalui program siternet #sispreneur ini nantinya mendapat dampak positif bagi pemberdayaan diri dan pengembangan usaha kopi Alerta. Bisa jadi, beberapa waktu ke depan Allerta Coffee bisa mendapatkan pelatihan atau bantuan modal sehingga dapat digunakan untuk modal penambahan varian kopi yang ada, termasuk menjadikan kopi-kopi Nusantara sebagai signature yang menjadi ciri khas bagi Allerta Coffee.