Berawal dari teman kerja menjadi partner bisnis. Begitulah awal mula Pranjana di suatu perjalanan kereta api antara Semarang - Purwokerto. Terlintas tiba-tiba saja, sepertinya seru jika kami membangun bisnis clothing-line bersama.
2020 pandemi melanda justru kami nekat memulai Pranjana. Segmentasi dan target pasar kami adalah perempuan kelas menengah dengan usia 17 – 40 tahun. Pranjana ingin memberikan warna, semangat, dan kebahagiaan ke konsumen.
Instagram Pranjana @pranjana.co
Pada awalnya kami belum memproduksi langsung, melainkan mencari produk yang sudah jadi yang sesuai dengan standar Pranjana sambil kami belajar banyak tentang industri clothing-line. Pranjana debut dengan mengeluarkan koleksi perdana terbatas Outer Shibori (Smell of Summer) pada 6 Agustus 2020, Dream Land Pajamas pada awal September 2020, dan Smell of Summer Vol. II di akhir September tahun yang sama. Ketiga koleksi Pranjana tersebut didominasi oleh tiga warna yaitu biru, putih, dan hitam. Biru menggambarkan air, dimana melambangkan sesuatu yang luwes (fleksibel), mengalir, dan sejati. Kemudian warna putih menggambarkan udara, dalam filosofi Jepang, udara melambangkan kekuatan, kreativitas dan spontanitas. Sedangkan warna hitam, menggambarkan tanah, sebagai simbol dari ketenangan, kesabaran dan ketegasan. Ketiganya juga laris manis dan sold out dalam kurun waktu kurang dari sebulan melalui e-commerce, social media, dan penjualan langsung.
Koleksi pertama Pranjana dirilis pada Agustus 2020 berjudul Smell of Summer
2021 kami vakum, karena terpisah kota dan kesibukan masing-masing. 2022 kami berniat memulai kembali brand new Pranjana dengan konsep lebih matang, terutama mencoba produksi sendiri. Kami berkomitmen untuk mengangkat keindahan kain khas Indonesia yang diproses secara tradisional seperti jumputan, shibori, hingga batik yang berkolaborasi dengan pengrajin tradisional. Salah satu teknik pewarnaan kain yang ingin kami angkat di koleksi selanjutnya yaitu jumputan, berasal dari bahasa jawa yang artinya memungut atau mengambil dengan ujung jari tangan. Dibalik kesederhanaan motifnya tetap memperlihatkan sisi anggun dan cantik. Mencerminkan karakter wanita Indonesia yang sederhana, anggun dan cerdas. Tentu kami juga ingin mengambangkan berbagai motif hingga memiliki motif signature dari Pranjana itu sendiri.
Hal kecil yang akan kami lakukan kedepannya untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menggunakan reusable-pouch pada packaging produk. Penggunaan pouch dipilih agar bisa digunakan kembali untuk penyimpanan baik alat makeup, alat ibadah, maupun essential kit lainnya.
Kami senang dengan diadakannya Program Inkubasi Bisnis W20 #Sispreneur karena ada wadah bagi para UMKM perempuan untuk mengenalkan produk atau usahanya, selain itu juga mendapat bantuan dana dan mentoring. Kami sangat bersemangat untuk menjadi bagian di dalamnya. Tujuan kami, tidak dipungkiri yakni modal yang cukup untuk mengembangkan bisnis dalam jangka panjang, lalu mendapatkan ilmu dari kelas dan mentoring oleh para ahli, dan membangun networking dengan para peserta, penyelenggara, dan pihak terkait.
Kami yakin Pranjana tepat sasaran menjadi bagian dari Program Inkubasi Bisnis W20 #Sispreneur. Pertama Pranjana dibangun dan dijalankan oleh perempuan dan untuk perempuan. Kami juga peduli dengan lingkungan serta sebisa mungkin bermitra dengan UMKM perempuan lainnya khususnya para pemasok bahan, penjahit dan konveksi. Selain itu industri clothing-line tidak akan pernah ada matinya karena termasuk kebutuhan pokok manusia, sehingga bisnis kami akan terus berjalan dan dibutuhkan.
Estimasi modal yang kami butuhkan secara rinci dapat diklik di link terlampir.