Hai..... Namaku Titis....Berawal dari mengisi waktu luang dengan belajar craft , kini menjadi usaha yang serius kutekuni. Memulai dengan belajar membuat aneka craft bersama komunitas dan belajar online membuka dunia lain yang bisa digali dan dimanfaatkan. Memulai usaha profit dengan mengikuti pameran di tahun 2018 di ajang PRI 2018 di ICE BSD, dengan menghadirkan produk-produk buatan sendiri ( handmade ) menjadi titik awal produk TtiesQ memasuki pasar. Aneka produk TtiesQ yang antara lain berupa tas, pouch, aksesories, produk ecoprint harga dimulai dari Rp 60 ribu dapat ditemukan di workshop TtiesQ di Serpong Tangerang Selatan ataupun di display offline dan online
Ivory Sling Bag salah satu produk TtiesQ
Produk TtiesQ dibuat dari bahan terpilih dengan motif yang limited menjadi keunggulan tersendiri. Memulai dengan modal awal Rp 2 juta membutuhkan waktu setahun untuk balik modal pada waktu itu. Banyak cara yang dilakukan untuk memperkenalkan TtiesQ ini, mulai dari display di toko, promosi melalui media sosial dan bazar bersama komunitas. Selama membangun tantangan yang dihadapi adalah terkait kreativitas, perubahan selera pasar yang dinamis sesuai tren yang berkembang saat ini. Hal tersebut menjadi cambuk untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Seiring dengan makin dikenalnya TtiesQ kendala lain yang muncul adalah tenaga kerja dan waktu serta tentunya modal yang meningkat. Permintaan yang meningkat memerlukan produksi yang lebih efektif dan efisien termasuk di dalamnya tenaga kerja yang mumpuni. Selain itu kendala waktu yang harus pandai-pandai diatur agar produk yang dihasilkan tetap memenuhi spesifikasi kualitas.
K Sling Bag - Tties
Target pasar saat ini masih dalam lingkup Jabodetabek, dalam 3 tahun ke depan diharapkan dapat memasarkan sampai skala nasional. Langkah yang ditempuh tentunya dengan berbagai metode promosi, seperti mengikuti Event bazar offline maupun online. Display offline saat ini dapat dijumpai di Hotel Sol Marina BSD, Hotel Lumire Jakarta, Gramedia World BSD, Gramedia AEON BSD, Gramedia Teras Kota BSD dan Gramedia Emerald Bintaro. Media sosial juga tidak lupa digunakan seperti platform Shoppe, Tokopedia, Instagram.
Instagram @ttiesq
Dengan kondisi tersebut omset yang dicapai di masa pandemi sekitar Rp 10 juta dengan laba bersih sekitar 20 persen. Pencapaian tersebut jauh dari kata yang memuaskan, namun tetap bersyukur dalam kondisi pandemi masih bisa bertahan dengan selalu berpikir positif, mencari peluang dan meluaskan jaringan, fokus dan tentu saja harus bahagia lho!
Adanya Sispreneur Competion ini menjadi salah satu arena pembelajaran TtiesQ untuk naik kelas dan dikenal lebih luas lagi dan tentunya harapan untuk mendapatkan suntikan modal dalam upaya memperbesar usaha ini. Impianku adalah memiliki toko offline sendiri juga dapat mengembangan bisnis B to B dengan perusahaan lain. Harapanku TtiesQ bisa menjadi bukan hanya usaha sampingan namun bisa manjadi tumpuan ke depan nanti bukan hanya untukku pribadi tetapi juga untuk orang-orang di sekelilingku yang selalu mensupport TtiesQ............................