#Sispreneur Fashion seiring zaman yang ramah lingkungan
Hallo kenalin aku Ayu Kharisma,
aku adalah seorang ibu yang berwiraswasta di bidang ecofashion. Sebelum menikah aku bekerja kantoran, tetapi setelah menikah dan punya anak aku memutuskan untuk bekerja dirumah, karena mimpi kemandirian diri baik secara ekonomi maupun soal mengasuh buah hati.
Tahun 2019 aku memulai belajar bisnis fashion. Berangkat dari fakta sosial terkait limbah kain yang menggunung di rumah produksi. Industri fashion yang menyumbang polusi terbesar bahkan di dunia.
Penelitian dari Ellen MacArthur Foundation menyebutkan bahwa industri fashion menghasilkan emisi gas yang lebih merusak iklim dibandingkan industri pelayaran dan penerbangan digabungkan menjadi satu.
Berangkat dari kondisi tersebut, kepedulianku terhadap lingkungan pun terpatik. Trigger ini menjadi awal aku terinspirasi untuk memproduksi pakaian yang ramah lingkungan berkonsep zero waste, artinya setidaknya menghasilkan sedikit limbah bahkan nol limbah.
Dengan nama D' Imperio, aku membuat baju dari satu lembar kain utuh lalu aku buat dengan pola khusus hingga menjadi pakaian yang unik. Aku selalu berusaha seminimal mungkin membuat sisa kain bahkan berusaha keras untuk tidak ada sisa kain sama sekali.
Jika terpaksa ada kain sisa, aku memanfaatkannya untuk kerajinan, seperti masker, pouch, tas , dan aksesories lainnya.
Hampir semua busana yang aku buat memiliki value sustainable, artinya bisa dipakai berkepanjangan, tidak pernah terpengaruh atau ketinggalan trend.
Inilah yang membedakan bisnis ku dengan bisnis fashion kebanyakan, karena trend fashion saat ini yang sangat cepat berganti ( fast fashion ). Hal ini membuat produsen memakai bahan berkualitas kurang baik, dengan harga murah bahkan para pekerja nya juga dengan upah minimal.
Membangun usaha dengan gagasan yang kurang populis membuat usaha yang aku jalani memiliki banyak tantangan dan memerlukan effort lebih.
Faktanya tidak semua orang peduli terhadap lingkungan, dan umumnya orang ingin mengikuti trend yang sangat cepat berganti.
Tetapi aku tetap memproduksi busana zero waste sambil terus mengkampanyekan tentang produk produk ramah lingkungan. Dengan cara membuat fashion yang bagus di mata manusia, tapi tidak menghasilkan air mata di bumi yang kita huni.
Keunggulan pakaian zero waste adalah model yang unik dan tidak dibuat massal. Hal ini di sambut baik oleh customer yang mempunyai value yang sama.
Untuk mempertahankan bisnis ku, aku selalu mencari cara dan terus belajar mengenai pemasaran digital, mengikuti kelas offline untuk meningkatkan kemampuan, mengikuti beberapa komunitas untuk menunjang bisnis dan penjualan.
Tujuanku mengikuti Program Inkubasi Bisnis W20 #sispreneur dari Sisternet ini adalah aku ingin mengembangkan bisnis ku semakin baik dan semakin besar lagi dengan pengembangan bisnis prespektif gender. Peraihan modal akan diperuntukan untuk memfasilitasi perkembangan bisnis fashion ini seperti toko, workshop dan studio foto untuk fashion.
Aku ingin leveling up bisnis ku meningkatkan branding agar bisnis ku #JadiLebihBaik lagi
Aku mempunyai cita-cita mengajak ibu ibu rumah tangga di sekitar rumah untuk menjadi penjahit di tempatku, itu bisa menambah penghasil mereka.
Selain memberdayakan perempuan , aku berupaya menyelematkan bumi dengan memproduksi dan mengkampanyekan busana zero waste ( minim sampah ).
Aku layak mendapatkan hadiah modal bisnis dari Sisternet karena jika bisnis ini berkembang akan membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat dan lingkungan.
Modal yang aku butuhkan Rp 45.000.000,-
dengan rincian sebagai berikut,
Renovasi Workshop : Rp 20.000.000,-
Promosi & Kampanye : Rp 15.000.000,-
Perlengkapan dan Peralatan : Rp 10.000.000,-