Halo, Sisters!!
Perkenalkan, aku Anggraeni Veronica, seorang mahasiswa yang juga sedang menekuni profesi lain sebagai businesswomen. Ketertarikan untuk berjualan memang sudah ada sejak menempuh SD. Dari tiap tingkatan sekolah aku sudah menjual bermacam-macam barang. Singkat cerita, pada pertengahan 2019 menuju kelulusan SMK aku mempunyai keinginan untuk fokus pada satu bisnis agar dapat mengembangkannya secara maksimal.
Aku memutar otak untuk ide bisnis yang akan aku tekuni kedepan, dan akhirnya sampailah pada bisnis souvenir #DompetBatik yang aku jalani sejak tahun 2019 itu. Produk yang aku jual ini memang sedikit terdengar kuno atau tradisional bagi sebagian orang. Tapi aku melihat potensi Batik di dunia fashion yang semakin diminati banyak orang, bahkan dunia internasional yang bisa kita lihat dari beberapa acara fashion show yang disitu menampilkan batik Indonesia sebagai salah satu karya.
Mencoba untuk mengambil bagian dari melestarikan fashion batik tersebut, akhirnya aku mulai berjualan batik dalam bentuk yang lebih kecil yaitu souvenir. Souvenir batik yang aku tawarkan diawal bermula hanya dari dua macam bentuk, yaitu dompet dan tempat pensil. Dua produk awal itu semua bermotif batik yang berasal dari sisa-sisa kain (kain perca) batik. Aku memulai menjual dompet batik itu dari salah satu e-commerce yaitu Shopee. Disitu aku mendapatkan pelanggan pertamaku. Seneng banget!
Setelah berjalan beberapa pesanan yang aku terima, aku makin semangat berjualan loh! Dan mulai memikirkan inovasi agar produkku makin menarik dan diminati banyak orang. Inovasi yang aku lakukan adalah pengemasan produk yang terdiri dari plastik, tali rami, dan kartu ucapan. Selain itu aku coba masuk ke dalam media social yaitu instagram.
Dengan inovasi produk tersebut, ternyata terbukti meningkatkan penjualan souvenir yang aku jalani baik itu di e-commerce maupun media social. Aku juga terus menambah model produk baru agar katalog di toko online-ku makin beragam.
Namun, tingginya permintaan di toko yang aku kelola tidak bisa aku penuhi semua karena sering kehabisan stok. Dengan skema bisnis yang aku jalani, menuntut aku untuk bisa memproduksi souvenir batik sendiri. Beberapa kendala mulai aku alami, mulai dari tidak mempunyai cukup modal untuk membeli alat produksi, pandemi, dan lain-lain yang sempat membuat bisnisku berhenti.
Dalam rangka untuk melanjutkan dan mengembangkan bisnis-ku adalah salah satu tujuan mengikuti Program Inkubasi Bisnis W20 #Sispreneur dari Sisternet ini. Modal yang aku dapatkan nanti jika lolos, akan aku gunakan untuk membeli alat produksi berupa Mesin Jahit berjumlah dua pcs seharga sekitar @Rp 2.500.000, sewa tempat untuk produksi souvenir sekitar Rp 10.000.000,- per tahun dan packaging produk sekitar Rp 500.000,-
Menjadi pemuda yang turut melestarikan budaya batik dalam dunia bisnis, dan dengan cara produksi yang mudah bertujuan untuk bisa memberdayakan sesama perempuan khususnya ibu-ibu untuk ikut dalam membangun bisnis craft ini agar berdikari dalam segi ekonomi, serta menjadi businesswoman adalah alasan ku untuk dapat diterima dalam Program Inkubasi Bisnis W20 #Sispreneur dari Sisternet ini. Selain itu aku juga ingin meningkatkan segmen pasar bisnisku menjadi lebih besar dan #JadiLebihBaik.