SISPRENEUR Mari Bertransformasi Bersama
PERIODE AWAL 2012 - 2019
Hiii sispreneur...
Perkenalkan saya seorang ibu rumah tangga sekaligus juga memiliki usaha home dekor bordir. Keutamaan dari produk saya adalah di bordir. Usaha saya sudah berjalan cukup lama yaitu hampir 1 dasa warsa Lumayan lama ya. Bertahan hingga sekarang dan tetap mempertahankannya itu bukan sesuatu yg mudah bagi saya.
Pada kenyataannya semakin bertambah usia usaha justru semakin banyak tantangan yang di hadapi. Kata orang kalo mau tetap eksis wajib mengikuti perubahan zaman.
Sispreneur pasti paham jualan home dekor meliputi taplak meja, tempat tissu dan sarang bantal. Memang bukan kebutuhan utama layaknya pakaian yang bisa setiap saat berganti model dan warna. Banyak yang bertanya mengapa saya lebih memilih home dekor ketimbang pakaian. Menurut saya home dekor sesuatu yg menyenangkan karena kenyamanan setiap org itu berasal dari rumah. Sementara aksen bordir di pilih karena memang terkesan lebih jadul. Lantas bagaimana dengan pasarnya ? Bagaimana daya belinya ? Ini juga yang tersulit bagi saya untuk menemukan pasar yang pas.
Awal berdagang, saya pikir jika berjualan dengan harga yg murah tentu akan banyak yang tertarik untuk membeli. Ternyata tidak. Hal yang utama adalah harus tahu segmen pasar mana yang mau di bidik. Maka di putuskan utk mencari pasar kelas menengah. Mulai lah kami mengikuti bazar dari mall ke mall utk menjaring pelanggan. Alhasil mulai terlihat ditandai dengan omzet yang makin hari makin membaik. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama. Naik turunnya bisnis membawa kita untuk selalu dapat pandai membaca peluang yang ada.
Sispreneur bisnis yg berjalan dengan baik di tandai dengan penambahan omzet. Wajar jika omzet naik turun namun apabila mengalami penurunan secara signifikan maka kita harus segera untuk mereview nya. Kira-kira di manakah kesalahan itu terjadi dan apa yang harus di perbaiki. Salsabila mengalami penurunan omzet di bazar mall. Apakah karena pasar yang sudah mulai jenuh. Lalu bagaimana caranya memperluas pasar supaya tembus ke banyak tempat. Seiring dengan semua itu mulai bermunculan penjualan online di market place maupun media sosial lainnya.
Penasaran... ya tentu saja.
PERIODE 2019 - 2021
Penjualan semakin terpuruk, daya beli jauh menurun. Sehingga penjualan di mall sangatlah tidak mampu memenuhi harapan. Kadang omzet yg diperoleh pun mencapai zero to zero.
Sispreneur apa yang dapat dilakukan melihat kenyataan ini.
Sedih sudah pasti...
Dengan modal nekat maka saya mencoba membuat akun Instagram. Tentunya tidak semudah yg di harapkan. Sama seperti membangun baru sebuah usaha. Di mana mencari pelanggan dan juga menggaet kustomer. Seperti memulai kembali dalam merintis sebuah usaha. Banyak kendala sudah pasti. Blom lagi pameo banyak beredar bahwa jualan online harga barang yg murah-murah saja yang laku di pasaran dengan kualitas barang yang tidak bagus.
Semua itu sempat membuat saya down dan bingung. Bagaimana menyelamatkan usaha yg sudah berjalan sekian lama ?
Untung ada sahabat yg sering pameran bersama, mengajak belajar "Instagram" Ibarat di pucuk ulam pun tiba.
Akun instagram @Salsabila.bordir mulai memposting jualan.
Dari yang tidak mengerti akhirnya mengerti apa fungsi hastag di Instagram.
Tampilan foto pun di perbaiki. Belum lagi belajar menata kata demi kata. Sungguh mengkuras tenaga dan waktu Apalagi saya termasuk orang yang susah membuat sebuah narasi.
Baru sesaat ingin melakukan perbaikan dengan berjualan online. Badai lain datang lagi lebih dahsyat yaitu virus corona.
Penutupan mall, keberadaan orang di batasi. Sebuah dilema besar dan menjadi situasi terberat saat itu adalah ketika semua karyawan produksi tidak dapat balik kembali bekerja. Sedih dan bingung kembali terjadi sispreneur.
Sementara Stok barang menumpuk, banyak barang tidak bisa terjual karena penutupan mall. Dengan semua kondisi ini, saya tetap yakin dan percaya pasti ada jalan keluar untuk semua ini.
BELAJAR
Ya... belajar adalah kata kunci yg di sadari.
Tidak ada cara lain utk menyelamakan usaha yang selama ini telah dirintis sekian tahun harus berakhir. TENTU TIDAK RELA....
Keputusan untuk belajar dan mencoba berjualan melalui media sosial. Kembali di tekuni penjualan melalui instagram.
Mindset bahwa gaptek, sudah lowbat karena usia, online hanya menjual barang murahan saya tepis semua itu. Perbaikan dan perubahan harus terjadi.
Peluang di Tengah Pandemi
Pandemi virus korona membawa berkah dan membuka peluang baru utk berinovasi dan berkreasi. Sispreneur, kami melihat peluang masker bordir saat itu. Foto lalu posting di Instagram. Alhamdulilah mulai bermunculan permintaan masker bordir. Betapa senangnya sispreneur saat itu karena kami masih dapat cuan di masa sulit.
Pada akhirnya perlahan dan pasti follower kami pun bertambah secara organik.
Alhamdulilah semua ini tidak terlepas dari kerja keras dan keinginan yg besar utk tetap berkarya. Masker bordir mejadi primadona produksi kami saat itu.
Namun semua tidak berlangsung lama.
Tahun 2021 Pandemi Mencekam
Tahun 2021 pemintaan masker bordir mulai turun dan akhirnya menghilang permintaannya. Saya pun berpikir untuk tetap berkarya untuk mendapatkan cuan. Selain produk utama kami home dekor akhirnya di putuskan untuk mulai memproduksi kebutuhan ibadah seperti mukena bordir.
Kondisi pandemi yang mencekam kembali membawa berkah buat kami. Mukena bordir kami banyak di sukai oleh para pelanggan. Banyak dari pelanggan kami membeli utk mengirimnya sebagai gift atau ungkapan silaturahmi ke kerabat.Desain bordir yg menarik dan harga yg cukup kompetitif membuat mukena produksi salsabila pun menjadi incaran para pelanggan.
SubhanaAllah.... nikmat Allah mana lagi yg dapat kamu dustakan.
Perjalanan kami tidak hanya sampai di sini. Instagaram memiliki alogaritma yg berubah setiap saat. Sekarang ini sudah ada rheels dan menjadi satu kesatuan dg Facebook. Semakin ke sini semakin banyak perubahan yg harus di jalani. Keterbatasan waktu dan tidak adanya admin yg membantu proses di dalam dunia online menjadi sebuah halangan terbesar.
Sejak awal tahun ini instagram kami tidak sempat melakukan postingan lagi. Pemahaman video untuk posting rheels tidak mumpuni.
Namun efek penjualan melalui online masih dapat kami rasakan. Pelanggan datang berdasarkan dari hastag dan postingan yg terdahulu
Ya mukena dan taplak, alhamdulilah ada saja yang japri. Penjualan tetap berjalan walaupun tanpa beriklan sama sekali. Bayangan buruk tentang berjualan online mematahkan semua itu.
Sispreneur Instagram telah membawa banyak perubahan kepada kami. Oleh karena itu kami ingin dan sangat ingin lebih baik lagi mengolah penjualan melalui online. Seperti slogan kami BELAJAR TIADA BATAS
Selain pasar yg lebih luas dan pintu rezeki pun melebihi dari yang di duga.
Yukkk bertransformasi ke arah yg lebih baik bersama !