Hai sisters
Salam kenal, namaku Maylani tapi teman-temanku sapa aku Wiwik...ini panggilan aku dari kecil. Brand produk aku MayCraft. Aku adalah seorang crafter, aku senang sekali dengan dunia seni ...I love art, it’s make me happy
Sebelumnya aku kerja kantoran juga, tapi karena bangkrut, jadilah tutup kantornya. Perasaan saat itu campur aduk, antara sedih, bingung dan senang. Sedih karena otomatis penghasilan keluarga berkurang, bingung karena mo ngapain ya dirumah.. dan senang karena waktu tuk anak lebih banyak. Galaupun melanda, apa ya yang bisa aku lakukan di rumah tuk mengisi waktu tapi bisa menghasilkan uang dan tetap bisa menjaga anak. Karena aku suka dengan keterampilan, ku pikir kenapa tidak dikembangkan saja jadi usaha. Maka mulailah aku cari inspirasi di sosial media.
Pertama aku mencoba tuk membuat boneka flanel tuk dijadikan gantungan kunci dan bros. Alhamdulillah laku, walau tidak banyak. Dan tidak disangka, ada temen yang memesan bros tuk souvenir pernikahannya sebanyak 300pcs. Maka mulailah aku memposting daganganku di sosial media. Dan pertemanan pun bertambah. Aku semakin banyak mempunyai teman yang sehobi. Suatu hari ada postingan tas di fb yang membuatku kepincut..iih cakep banget ni tas dalam hatiku dan si empunya fb ternyata menjual kit tas tersebut, akhirmya aku beli deh kit tas tersebut, o iya kit itu adalah paket belajar yang isinya bahan-bahan yang dibutuhkan dan ada tutorialnya. Sempet bingung tuk pembuatan, tapi karena udah tekad harus bisa, akhirnya berhasil juga....yeahhh senangnya, akhirnya bisa membuat tas sendiri.
Setelah berhasil membuat tas yang pertama, semakin penasaran dong dengan dunia per tas an, semakin semangatlah saya belajar, semua dilakukan secara otodidak, belajar dari buku, dari sosial media...semua dilakuin, kecuali kursus ya, karena budget yang terbatas. Tas ke 2 pun dibuat, bahannya pun dari sisa seragam nikahan sepupu, waktu itu saya membuat tas dan dompet, jadi satu set ya. Tas tersebut saya pakai dalam aktivitas saya, dan alhamdulillah orderpun berdatangan dari teman dan tetangga. Saat itu dengan budget yang ada saya hanya mampu membeli bahan katun, itupun yang ukurannya perca ya, bukan yang meteran. Dengan membeli bahan ukuran perca, saya bisa dapat banyak motif sehingga bisa dipadu padan. Hasli dari penjualan tas tersebut saya belikan alat dan bahan, sampai akhirnya saya bisa mempunyai aneka jenis kain dan alat.
Orderan pun terus berdatangan, dari teman..sodara dan teman sosial media, dari dalam kota sampai luar kota bahkan luar pulau. Dan yang diorder pun bukan hanya tas saja, kadang dompet, taplak meja, boneka,dll. Dalam membuat pesanan pun kadang terjadi gagal produksi, karena salah perhitungan ukuran atau salah pola. Hal ini yang membuat saya sampai sekarang masih terus belajar dan belajar lagi...
Tujuan ku memgikuti #sispreneur dari sisternet ini, aku ingin sekali mengembangkan usaha ku ini, membuat toko yang menjual alat kerajinan, butik dan workshop. Di butik aku akan menjual tas secara offline dan tuk workshop ini, sebenarnya keinginan ku yang terpendam. Aku ingin sekali membuat worshop tempat anak-anak belajar ketrampilan, karena terus terang saya gemes sama anak-anak yang maen game online terus, saya ingin agar mereka bisa berkreasi dan di workshop ini saya mau mengajak ibu-ibu sekitar rumah mengolah limbah perca (sisa pembuatan tas) untuk diubah menjadi sesuatu yang bernilai jual. Dan itu membutuhkan modal yang sangat besar. Aku ingin membantu perekonomian kelurgaku dan keluarga sekitar.