Hai, perkenalkan saya Ari Anindya, one of the hand behind CINTA RASA IBU, usaha cookies and cake rumahan dari Surabaya, Jawa Timur.
Saya adalah huruf A yang pertama dari kata RASA yang merupakan singkatan dari huruf awal nama putri-putri ibu, yang menjelaskan juga bahwa saya anak ke-2 dari 4 bersaudara yang semuanya perempuan, Serimpi kalau orang Jawa bilang hehehe. Jadi nama Cinta RASA Ibu kurang lebih menggambarkan cinta ibu kepada keempat anak-anaknya yang dituangkan dalam kue-kue rumahan buatan sendiri. Diharapkan yang mengkonsumsi kue-kue kami bisa ikut merasakan atau mengingat kembali kehangatan keluarga dalam kue rumahan yang biasa dibuat ibu atau eyangnya masing-masing. Delivering homemade memories, demikian tagline yang kami usung.
Ya, ini adalah usaha kue kering warisan dari Ibu yang dimulai beliau sejak 1985. Kurang lebih 7 tahun yang lalu usaha ini sudah tidak dijalankan lagi karena ibu harus fokus pemulihan kesehatan bapak yang Qadarullah terkena serangan jantung. Kue kering resep kuno turun temurun ini akhirnya hanya dibuat untuk bingkisan keluarga dan sahabat dekat saja di hari Idul Fitri, tidak dijual lagi secara komersial. Di saat yang sama, anak-anak ibu masih full time berkarir sebagai karyawan – tidak ada yang bisa meneruskan usaha tersebut.
Beberapa kali terlintas ucapan keinginan ibu untuk melanjutkan usaha kuenya lagi karena banyak sekali yang kangen dan menanyakan kue-kue ibu. Akhirnya saya dan kakak yang saat itu sudah tidak bekerja kantoran lagi mencoba keberanian untuk melanjutkan amanah ibu, mulai membuka PO kue kering untuk Idul Fitri 2020. Nama brand masih tetap sama dengan nama sejak 1985, tidak kami ubah. Proses offering juga hanya ke saudara dan sahabat dekat saja. Alhamdulillah di luar dugaan terjual sekitar 400an toples kue, dibuat hanya dalam 2 minggu akhir bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri.
Melihat minat pasar yang masih sangat besar, akhirnya kami berdua menyiapkan Cinta Rasa Ibu untuk reborn lebih serius di tahun 2021, mulai dari konsep packaging – sticker, kartu dan hampers nya. Semua kami design sendiri menggunakan tools gratisan di Canva dan beberapa aplikasi editor lainnya. Hanya saja untuk HPP masih nurut dengan cara lama ibu menghitung harga jual kue keringnya hehehe.. Saat itu kami lebih fokus di sales dan produksi. Target juga tidak terlalu muluk, hanya naik 50% dari penjualan tahun lalu karena saat itu hanya saya – kakak dan asisten rumah tangga ibu yang mengerjakan produksinya. Alhamdulillah pesanan tembus di luar target sehingga kami harus menambah team produksi dengan merekrut satu sahabat kakak. Sampai-sampai rencana mengembangkan market lebih luas melalui social media juga akhirnya masih menjadi wacana karena semua uprek (sibuk) di dapur hehehe.. Info price list, hampers dan lain-lain hanya melalui story Instagram dan WhatsApp. Feed Instagram masih kosong dan foto produk masih seadanya, balapan waktu produksi dan pengiriman. Alhamdulillah akhirnya kami bisa melakukan penjualan sebanyak 987 toples.
Sejak Idul Fitri 2021 itu kami mulai membuka PO secara regular tiap bulannya supaya cookies kami tetap diingat oleh customer. Sambil mulai membenahi social media dan melakukan beberapa promo-promo seasonal seperti Natal, Imlek, Valentine. Konsep cookies for every special occasion juga mulai sering kami sampaikan di social media, bahwa cookies Cinta Rasa Ibu tidak hanya untuk konsumsi hari raya saja, tapi juga bisa sebagai a get well soon gift, thank you gift, birthday gift, bahkan sesederhana thinking of you gift. Juga tidak lupa kami delivering values dalam cookies kami yang mengutamakan kebersihan dalam prosesnya karena dinikmati juga oleh keluarga besar kami sendiri, dan penggunaan bahan-bahan premium dalam setiap variannya.
Kendala pastilah ada seperti penyesuaian oven jadul yang usianya setua usia saya - panas tidak merata atau temperatur yang kurang stabil. Pembagian waktu antara mengurus rumah tangga kami masing-masing dan jadwal produksi juga jadi hal menantang karena kami berkomitmen tetap mengutamakan urusan keluarga terlebih dahulu di atas urusan bisnis. Belum lagi urusan stock, penataan hampers dan printilan hiasannya, jadwal kiriman, handling inquiries, invoice, dan maintain informasi di sosmed yang kesemuanya hanya kami berdua yang handle.
Alhamdulillah lagi dan lagi, setiap bulannya tidak kurang dari 100 toples bisa terjual, dan di momen Idul Fitri 2022 kemarin kami bisa menutup penjualan sebanyak 1314 toples. Sungguh pencapaian yang luar biasa kami syukuri, di tengah kondisi pandemi dan banyaknya kekurangan dalam prosesnya ini (gratul-gratul kalau orang Jawa bilang) - kami masih diberi kesempatan berkarya dan bermanfaat lebih besar lagi.
Kami bersyukur bertemu dengan komunitas seperti #Sispreneur yang membantu kami #BeraniNaikKelas dengan memperluas kesempatan berjejaring yang positif, menambah ilmu, juga membuka peluang tambahan modal untuk pengembangan usaha kami selanjutnya. Impiannya, kami bisa merenovasi dapur ibu yang selama ini kami jadikan dapur produksi supaya lebih layak dan tertata, untuk kepentingan pendaftaran ijin legal usaha kami, juga peremajaan oven dan beberapa alat penunjang produksi supaya kualitas kue yang kami hasilkan bisa lebih stabil. Dalam waktu dekat kami juga berencana secara intensif konsultasi dengan akuntan untuk membenahi finance supaya lebih rapi dan punya milestone yang jelas ke depannya. One step at a time, Bismillah.
Yuk saling bertegursapa dan follow melalui Instagram kami di @CintaRasa.Ibu dan @AriAnindya yah!
Semoga ikhtiar kita semua mendapat ridho Allah SWT dan dijadikanNya kepanjangan berkah bagi banyak orang yah. Seperti yang selalu Ibu saya ingatkan dan doakan di setiap langkah kami, sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain. InsyaAllah. Aamiin Aamiin YaaRabb. Semangat Sis!