Perkenalkan sisters, namaku Nurhasanah, masih berstatus mahasiswa Jurusan Psikologi Islam di sebuah perguruan tinggi negeri di Jember. Selain hobi corat coret di kanvas digital, dari dulu aku juga senang mengeksplorasi resep baru. Biasanya sih cuma masak-masak lauk sehari-hari karena bawaan di pondok pesantren selama 7 tahun yang mengharuskan menjadi tim piket dapur. Siapa sangka itu jadi keberkahan sendiri buatku untuk terbiasa rempong di dapur.
Gayung bersambut, selama kuliah di Jember, Jawa Timur dan tinggal bersama kakak kandungku dan juga mbak iparku, Mbak Prita HW, jadi banyak hal baru yang akhirnya aku sadari menjadi passion. Salah satunya adalah cooking dan baking. Pas banget, sejak pandemi 2020, perkuliahan dilaksanakan secara online, dan itu jujur membuat aktivitas mobile jadi berkurang drastis.
Kebetulan pas mbak iparku sedang bereksperimen cemilan-cemilan sehat buat alternatif makanan keponakanku yang dua-duanya masih balita, aku diajak berdiskusi nih tentang menu sehat lainnya. Jadilah saat itu, aku sempat membuka pre order untuk asinan buatanku. Sampai kemudian, saat mbak iparku masuk dalam sebuah kompetisi bisnis bertajuk healthypreneur yang menggunakan bahan utama tepung mocaf (modified cassava flour), aku memiliki ide untuk membuat Gluten Free (GF) Korean bento cake! Dan alhamdulillah, mbak iparku setuju.
Berbekal resep yang aku tonton dari Youtube meskipun belum GF, aku bereksperimen. Dengan keterbatasan ilmu, alat-alat, dan juga pengalaman, kami berdua berjibaku bekerjasama mewujudkan mimpi usaha di bidang kuliner sehat yang diberi nama The Jannah Healthy (TJH) Food & Store.
Aku menjadi co founder sekaligus bagian produksi yang mengolah resep-resep, membuat adonan, sampai memastikan bahan baku matang. Sedangkan mbak iparku menjadi founder sekaligus bagian marketing dan juga manajemen, dibantu suaminya yang menjadi kurir sementara.
Saat itu, eksperimen pertama, kami mengirimkan GF Korean bento cake ke teman dan kerabat sebagai hampers lebaran 2021. Dari situlah, kami meminta mereka memberikan review yang berguna untuk masukan TJH ke depan. Banyak dari mereka yang antusias menyambut produk TJH.
Berbekal pemasaran melalui media sosial Instagram dan juga memaksimalkan status Whats App, TJH mulai menerima pesanan PO. Konsumen banyak berasal dari para orangtua yang mencari cake sehat gluten free serta tidak menggunakan gula pasir untuk meminimalisir asupan gula terlalu manis dan kurang sehat. Iya, TJH menggunakan gula singkong dan gula palm dalam produksinya.
Kami sadar banget kalau segmen pasar TJH memang sangat terbatas sebab tak semua orang mau menerapkan healthy lifestyle ataupun belum semuanya mengenal apa manfaat mengonsumsi bahan makanan bebas gluten. Maka dari itu, edukasi lewat konten penting banget untuk dilakukan, meski kami juga masih tertatih-tatih melakukannya. Namun, pelan tapi pasti, mulai ada pelanggan loyal yang sudah melakukan repeat order setiap kali ada momen spesial atau sekedar memberikan semangat untuk teman atau sahabat yang sudah mencapai sesuatu seperti momen wisuda, new born, dan sebagainya.
Setelah GF Korean bento cake mulai banyak dikenal, kami mulai mengembangkan jenis produk. Lalu muncullah GF dessert box durian cream dengan topping buah strawberry dan mangga, dan juga GF Korean dessert box yang di atasnya tetap bisa di-custom tulisan seperti Korean bento cake. Terakhir, pas Ramadhan 2022 ini, TJH meluncurkan dessert box potato chocolate cake.
Untuk menarik konsumen pada pandangan pertama, TJH mengemasnya dari hati dengan model pita rami untuk order reguler dan pita custom untuk momen spesial, selain kartu bertuliskan nama konsumen. Kami juga mengusung konsep ramah lingkungan dengan menggunakan cake box berbahan dasar serat tebu untuk Korean bento cake, dan juga dessert box dengan tempat yang bisa di-reusable untuk produk dessert box. Tak lupa mini paper bag.
Bukan bisnis namanya kalau tak ada hambatan dan tantangan berarti. Sejak awal kemunculan TJH yang tidak disengaja di musim pandemi, kami sadar tak ada modal khusus yang disiapkan selain kemauan kuat untuk mencoba. Peralatan yang kami punya juga masih sangat sederhana dan belum bisa mencukupi untuk membuat banyak pesanan dalam satu kali proses. Karena kami tak memiliki oven, kami memutuskan untuk membuat cake kukus. Meski awalnya sempat berpikir kalau ini kekurangan, tapi kemudian aku berpikir ini juga bisa jadi kelebihan, yaitu proses yang lebih sehat daripada pemanggangan.
Selain itu, jika dari proses produksi, selain alat-alat, inovasi produk juga menjadi tantangan utama, terutama yang memungkinkan untuk tahan lama dikirim ke luar kota. Sebab beberapa kali audience di media sosial atau dari teman-teman yang kami kenal menanyakan hal itu, namun kami masih khawatir tentang proses pengiriman yang lebih dari satu hari, terlebih produk kami cake yang mudah berubah bentuk jika terkena goncangan. Pernah suatu kali kami mengirimkan dessert box durian cream menggunakan jasa pengiriman satu hari, dari Jember ke Surabaya, namun sampai di sana, karena tak disertai es batu pembeku yang lebih stabil, produk tidak bisa dikonsumsi.
Tantangan yang terus menerus harus konsisten dihadapi tentunya tentang gaya hidup halal dan thayyib (baik) yang coba digaungkan sebagai misi TJH, selain mendukung keberadaan pangan lokal berupa singkong yang lebih mudah didapat dan membantu perekonomian para petani lokal. Tapi rasanya memang perlu content creator khusus yang tak semuanya bisa aku dan mbak iparku handle untuk terus mengedukasi lewat konten-konten bermutu.
Untuk menjawab tantangan itu juga, baru Ramadhan 2022 kemarin ini, kami menginisiasi Healthy Lifestyle Community di Jember dengan mengajak kolaborasi pelaku bisnis healthy food lainnya. Kami yakin dari situ, nantinya akan berkumpul para healthy food enthusiast yang bisa saling berbagi dan menginspirasi. Zaman now memang eranya kolaborasi kan daripada kompetisi? Itu kami yakini bareng-bareng.
Roadmap bisnis TJH ke depan, di tahun ini, kami ingin upgrade alat-alat keperluan produksi dan menjadwalkan produksi sistem PO yang lebih rutin, atau bahkan menyediakan ready stock produk di hari-hari tertentu. Juga memikirkan inovasi produk yang bisa dikirim ke luar kota namun tetap sampai dengan aman dan bisa dinikmati. Atau produk yang ada saat ini, harus dipikirkan pengiriman yang lebih siap sesuai karakter produk.
Bersamaan dengan itu, kami juga ingin merekrut tim produksi dan marketing yang bisa kami ajak untuk sama-sama membuat TJH lebih produktif dan dikenal dengan kampanye healthy lifestyle melalui slogan your partner to halalan thayyiban life.
Akhir tahun 2022, TJH berencana mengaktifkan lini store yang menjual berbagai bahan pangan organik termasuk tepung mocaf, gula singkong dan gula palm yang juga menjadi bahan dasar produk-produk TJH, dan menjualnya melalui marketplace. Sehingga ada alternatif produk jadi siap kirim yang menjadi pemasukan lainnya.
Di tahun 2023, founder dan aku sebagai co founder juga berkeinginan membuka kedai organik yang menjadi satu dengan konsep library serta rutin menggelar pasar sehat dalam jangka waktu tertentu dan diusahakan rutin. Ini merupakan perpanjangan tangan dari komunitas yang sudah kami bentuk Ramadhan 2022 ini. Ke depan, kami juga akan membentuk sistem membership untuk belanja bulanan rumah tangga yang sudah berkomitmen hijrah ke produk-produk organik.
Semoga semua harapan dan rencana paling dekat, setidaknya di tahun ini, bisa terealisasi jika aku masuk sebagai salah satu finalis dan menjadi pemenang dalam program #Sispreneur kali ini. Semangat menghadirkan gaya hidup sehat, halal, dan thayyib bersama #Sispreneur.