Hi Sisters!
Perkenalkan namaku Riri I Wanggi, seorang perempuan yang berkarir di dunia perkantoran dari setelah lulus sekolah pada pertengahan tahun 2015. Niatnya sih mau langsung kuliah tapi apa daya uang untuk biaya kuliah masih kurang, pada akhirnya diriku mengurungkan niat untuk kuliah dulu, setelah lulus aku langsung mencari Kerja. Tidak semulus yang dibayangkan pas masih sekolah (setelah lulus, kuliah, bekerja, beli rumah, nikah dll) haha my dreams setiap orang ya, tapi ternyata tidak sesuai ekspetasi wkwkwk ada saja rintangannya, tapi alhamdulillahnya aku bisa melewati dan banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari hidupku ini.
Sekitar akhir tahun 2015, akhirnya aku keterima kerja disebuah perusahaan dibidang Arsitek dengan gaji yang menurutku cukup untuk sehari-hari. Tapi kenyataannya tidak. Banyak sekali kebutuhan yang belum terpenuhi.
Awal mula berpikiran membuka bisnis, saat aku masih sekolah. Apapun yang bisa aku jual akan aku jual yang penting Halal. Barang yang pertama aku jual ialah Totebag (tas jinjing) disekolah, dengan sistem PO 3 hari sekali, alhamdulillah setiap PO mendapatkan orderan sebanyak 30pcs totebag. Tidak memakai modal sama sekali karena aku meminta pembayarannya di awal.
Setelah lulus sekolah, sambil cari pekerjaan. Aku berjualan Scarf/Syal. Disini aku baru bermodal, untuk membeli bahannya, membayar jasa penjahitnya dll. Dari sini aku menghasilkan cukup uang dan aku tabung.
Pada akhirnya ditahun 2019, aku dan keluargaku membuka bisnis dibidang Fashion, dimana berjualan baju Branded tapi Second dengan harga terjangkau. Yang biasa disebut Preloved dan kalo kata anak sekarang Thrift Shop / Thrifting.
Sedikit pengertian tentang Thrift. Thrift adalah barang bekas atau second yang berasal dari barang impor. Barang ini biasanya kondisinya ada yang seperti baru (bisa karena ada sedikit cacat produksi) atau tidak 100% mulus. Barang thrift biasanya banyak diburu karena biasanya barangnya terbatas dan ‘tidak pasaran’. Dan kalo Thrifting adalah kegiatan berburu barang-barang thrift. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan berjalan-jalan ke pasar atau bisa juga dibeli di e-commerce yang menyediakan barang thrift.
Dimulainya bisnis Thrift ini dengan tekad kuat, yang dimodalkan ayahku 50%, aku dan kakakku 50%. Kita membeli 2 Bal baju Thrifting (hanya beli baju untuk perempuan). Yang akan kita promosiin melalui sosial media pribadi masing-masing seperti Instagram, Facebook dan Whatsapp.
Tentu bukan hanya disosial media, offlinepun kami buka. Karena aku dan kakakku masih kerja, jadi untuk yang standby offline tentu Ibuku. Banyak sekali tetangga atau teman-teman melalui sosial media yang datang untuk melihat baju kami secara langsung. Senang rasanya begitu banyak peminat baju thriftku, bahkan ada yang sampai rela nunggu kami post kembali melalui Instagram.
Karena banyak peminatnya, akhirnya kami membuat instagram khusus baju Thriftku yaitu @thriftbyrary . Supaya orang-orang bisa lebih mudah melihat baju-baju thriftku yang masih ready yang mana hihi
Alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluargaku pada saat pandemi Covid-19, tidak terlalu ramai seperti biasanya, tapi masih ada saja yang order dari Jakarta maupun dari luar Jakarta. Untuk orderan diluar Jakarta kami memudahkan customer kami, untuk memesan melalui e-commerce kesayangan mereka, yang dimana bisa Gratis Ongkir.
Membeli baju di thrift shop kini menjadi tren. Karena tidak hanya murah, belanja di thrift shop juga membawa dampak positif bagi lingkungan loh. Tren thrift shop atau belanja barang bekas kini banyak diminati, terutama oleh kalangan remaja. Barang yang dijual thrift shop sebagian besar berupa baju dan memiliki harga yang sangat murah.
Dari yang aku baca faktor utama penyebab kerusakan alam adalah aktivitas manusia, termasuk aktivitas industri garmen. Artinya, sudah terlalu banyak limbah produk fashion yang ada di dunia sehingga dapat mencemari lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak aktivis lingkungan mengajak masyarakat untuk belanja pakaian bekas melalui thrift shop. Munculnya thrift shop diyakini sebagai solusi untuk mengatasi limbah pakaian serta mempromosikan sustainable living yang membawa dampak positif bagi lingkungan.
Baju thrift yang dijual sudah dibersihkan dan dikemas dengan baik sehingga baju bekas ini menjadi lebih rapi, bersih, berkualitas dan memiliki keunikan tersendiri, serta masih memiliki nilai jual.
Sudah tahun ke-4 menjalani bisnis ini, dari awal mulai sampai saat ini aku dan keluargaku sudah menjual kurang lebih 3000-an baju thrift, beranjak dari baju perempuan saja, sampai sekarang ada baju untuk laki-laki dan anak-anak.
Perjuanganku mempertahankan bisnis ini tidak mudah, banyak pasang surutnya. Tapi Alhamdulillah aku dan keluargaku bisa bertahan sampai hari ini. Banyak banget pelajaran yang aku dalami tentang bisnis dari artikel, webinar, seminar dan masih banyak lagi. Mencari infomasi tentang menjalani usaha, bagaimana cara berkembang, cara meningkatkan penjualan. Wah pokoknya selalu ikut deh dimana ada kata “Cara Membangun Usaha Lebih Baik”. Hahaha harus banyak belajar dan belajar.
Dan tujuanku mengikuti #Sisprenuer dari Sistenet ini agar mendapatkan modal tambahan untuk bisa mengembangkan usaha keluarga menjadi lebih baik dan lebih besar lagi, membuka offline store di ruko pinggir jalan, agar lebih banyak lagi peminatnya, bisa menemui offline storeku lebih mudah. Dan memperbanyak model baju yang bisa ku jual.
Selain itu aku juga ingin bisnis keluargaku ini naik level dan meningkatkan brand thrift bisnisku ini #JadiLebihBaik dan BeraniNaikKelas. Mau belajar agar feeds, reels, story Instagram @thriftbyrary menjadi lebih bagus agar lebih menarik supaya lebih banyak lagi peminatnya agar bisa meningkatkan penjualan bisnisku.
Aku ingin sekali menjadikan bisnis ini menjadi sebuah ladang penghasilan dan pendapatan yang bisa aku lakukan untuk membantu perekonomian keluargaku. Banyak yang belum menyadari bahwa bisnis thrift ini mampu mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik dan banyak sekali manfaat yang didapat yaitu Mengurangi Limbah Pakaian, Mengurangi Polusi Kimia, dan Menghemat Biaya. Belanja di thrift shop membawa banyak dampak positif bagi lingkungan. Oleh sebab itu, tren thrift shop merupakan tren yang baik untuk diikuti.
Bismillah, dengan adanya jalur #Sispreneur ini dari Sisternet, aku berhasil mengembangkan usahaku ini. Terima kasih