Hi Sisters!
Kenalan dulu yuk! Namaku Annisa Enggar Adwiantini atau lebih sering dipanggil Nisa. Aku adalah seorang sarjana desain yang juga menggeluti dunia bisnis.
Sejak kecil, entah mengapa aku menyukai konsep berbisnis. Aku masih ingat, pertama kali aku berjualan yakni Ketika masih di Sekolah Dasar. Saat itu, orang tuaku membelikan aku buku stiker yang berisi banyak stiker. Dan akupun merasa stiker ini terlalu banyak untuk kupakai sendirian. Maka dari itu, aku melihat peluang untuk menjual stiker-stiker ini secara satuan ke teman-temanku. Dan ternyata bak gayung bersambut, teman-temanku menyukai ide tersebut dan membeli stiker-stikerku. Aku pun senang karena mendapat uang tambahan untuk jajan dan stikerku tidak terbuang sia-sia.
Setelah itu, aku masih sering berjualan ini dan itu sesuai kebutuhan pasar dan tren kala itu. Lama-lama aku mengerti bahwa apa yang aku lakukan ini bisa disebut dengan bisnis, dan sebenarnya ada banyak ilmu yang harus kupelajari dan kuterapkan saat berbisnis. Saat mempelajarinya, aku merasa hal ini menarik dan aku mencoba untuk mempelajari seluk beluk bisnis lebih dalam lagi. Karena menurutku, pertumbuhan bisnis sangat berpotensi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat luas dan ikut membantu pertumbuhan perokonomian negara.
Di saat pandemi COVID-19 melanda kemarin, banyak sekali orang-orang yang terkena PHK dan berusaha untuk mencari nafkah dengan memulai bisnis sendiri. Di sisi lain, banyak pula pelaku usaha yang kesulitan untuk mempertahankan bisnisnya di masa pandemi. Hal ini benar-benar terjadi pada orang-orang disekitarku, sehingga aku melihat adanya sebuah kebutuhan bagi para pelaku bisnis untuk belajar lebih dalam lagi dalam mengembangkan bisnis maupun pribadinya sebagai pelaku bisnis, dan memiliki pendampingan agar bisnisnya bisa tetap sustain dalam berbagai macam kondisi tidak terduga seperti pandemi COVID-19 kemarin, maupun dalam menghadapi perkembangan zaman karena saat ini para pelaku bisnis juga harus bisa menyesuaikan diri dengan era digitalisasi.
Karena sebenarnya pelaku bisnis kecil menengah ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan perokonomian negara. UMKM menyumbang 60% dari total ekonomi nasional dan 97% dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja. Selain itu, untuk tingkat usaha kecil maupun menengah, lebih dari 50% pemiliknya adalah perempuan. Hal ini membuatku lebih bersemangat lagi untuk membantu para perempuan pelaku UMKM lainnya untuk berkembang.
Maka dari itu, aku dan seseorang yang juga merupakan mentorku yaitu Yessie Natasia atau biasa dipanggil Kak Echie, memutuskan untuk membuat sebuah wadah untuk sharing, konsultasi dan pendampingan seputar bisnis maupun self development seperti karir, self branding, dan lain-lain. Kami menamakannya FUZZ.
FUZZ sendiri memiliki banyak jenis kegiatan. Seperti rutin mengadakan seminar atau webinar baik gratis maupun berbayar untuk teman-teman pelaku bisnis yang kita sebut dengan fuzzers. Tentu saja kita selalu menghadirkan pembicara-pembicara yang ahli dalam bidangnya dengan materi atau topik yang beragam. Selain itu, ada pula workshop yang juga rutin diadakan oleh FUZZ untuk memberikan kesempatan fuzzers praktik langsung dari materi yang dibahas.
Selain belajar dalam kelompok besar, inilah salah satu kelebihan FUZZ. Fuzzers bisa melakukan sesi konsultasi 1 on 1 dengan founder, ataupun dengan FUZZ coaches yang saat ini berjumlah 13. Dan semuanya perempuan lhoh, Sisters! Iya, perempuan-perempuan hebat yang berpengalaman dalam dunia bisnis. Jadi tenang aja Sisters, founder maupun FUZZ coaches ini pasti bisa relate kalau fuzzers sedang ingin berkeluh kesah tentang berbagai masalah yang dihadapi para perempuan saat berbisnis. Karena di sesi konsultasi atau coaching ini, fuzzers bisa bertanya dan mendiskusikan apapun mengenai Business, Career, dan Self Development.
Kalau fuzzers lebih bermasalah di technical works seperti desain untuk branding, product/service innovation dan social media management, FUZZ juga menyediakan berbagai macam jasa untuk technical works. Jadi, nggak perlu pusing lagi soal desain ini itu, pengembangan produk dan juga social media handling. Fuzzers bisa banget menyerahkan ini ke FUZZ. And last but not least, FUZZ juga berencana mengadakan berbagai macam kompetisi bisnis agar fuzzers bisa terus semangat dan terpacu untuk belajar lebih dan lebih lagi mengenai bisnis.
Jadi, bisa dibilang FUZZ benar-benar memberikan berbagai wadah untuk teman-teman pelaku bisnis mulai dari seminar, webinar, konsultasi bisnis, coaching/mentoring, technical works, maupun kompetisi. FUZZ berharap semua ini bisa menjadi wadah yang tepat untuk sharing dan belajar bagi fuzzers.
Namun, tentu saja FUZZ masih dalam masa perkembangan sehingga aku ingin sekali mengikuti Program Inkubasi Bisnis W20 Sispreneur dari Sisternet ini. Aku berharap FUZZ bisa #BeraniNaikKelas dengan meningkatkan kualitas jasa maupun produk setelah mengikuti berbagai kelas di Program Inkubasi Bisnis W20 Sispreneur dari Sisternet ini.
Selain itu, apabila FUZZ mendapat modal bisnis, tentu saja FUZZ ingin menggunakannya untuk #JadiLebihBaik dengan meningkatkan kualitas dari jasa dan produk yang kami berikan, yang nantinya juga aku harap bisa berdampak baik pada fuzzers. Mulai dari peningkatan kualitas dan kuantitas SDM yang saat ini masih terbatas dan memang harus selalu dikembangkan sesuai tren dan ilmu bisnis yang harus selalu up-to-date. Lalu FUZZ juga ingin membangun sebuah office kecil agar kami bisa mengadakan sesi online maupun offline, serta untuk memenuhi kebutuhan lain seperti equipment yang diperlukan. Selain itu juga untuk menambah biaya promosi seperti ads maupun website, agar lebih banyak lagi fuzzers yang bergabung dan FUZZ bisa membantu lebih banyak pelaku bisnis terutama perempuan-perempuan Indonesia.