Salam kenal para sister #Sispreneur…
Namaku Laili Nur Qomari. 26 Tahun lalu aku dilahirkan di dataran Surabaya Timur. Aku menyelesaikan studi di S1 Sistem Informasi UINSA pada tahun 2018 lalu. Kuliah di jurusan baru melibatkanku membantu banyak dosen dalam pekerjaannya. Kemudian di tawarkanlah untuk mengikuti seleksi CPNS agar tetap lanjut bekerja di kantor kampus.
Di keluargaku tidak ada satupun yang berkarir sebagai PNS, bahkan ada kepercayaan 7 keturunan tidak akan pernah bisa jadi PNS. Dan percaya g percaya, meskipun kabarnya dosen saya membantu seleksinya, takdir saya tidak mampu lolos PNS. Sedikit konyol sih jika menghubungkan hal itu hahaha…
Dalam patah hati gagal seleksi, angkat baranglah saya dari kantor UINSA. Lalu mau ngapain?? Bantu-bantu yang dirumah aja dulu…
Saat itu kakakku lagi anget-angetnya memulai bisnis. Setahun bantu ngurusin outlet Surabaya dan bagian desain produk dan websitenya. Coba-cobalah buat dimsum dan mie kekinian. Awalnya sih buat konsumsi pribadi. Saat dibuat status eh banyak yang nanyain, open PO dong buat tes pasar. Dari 5 pcs, 10 pcs, 25 pcs produk kami setiap PO selalu sold out.
Setelah berhasil dengan resep mie dan ramen yang pas dan ngangenin, pindahlah konsentrasiku ke dimsum. Utak atik resep beli segala macam alat rumahan untuk buat kulit dan isi dimsum, dan benar sekali ternyata produksi itu effortnya buesaaar dan capeknya mayan. Tapi sangat puaaas saat produk yang kita buat SOLD OUT dan selalu ditanyakan…
Dimsum @uridimsum.id dijual paketan dan dibentuk jadi tart dimsum. Dibuat homemade dan tanpa pengawet apapun. Harapannya produk ini menjadi pilihan kuliner sehat untuk disimpan siap saji atau untuk perayaan. Respon pasar sangat baik, namun kemampuan produksi kami minus. Kekurangan sdm dan alat masih sangat sederhana dan kelemahan produksi untuk menghasilkan produk dengan standard rasa dan bentuk terjaga cukup sulit sesuai. Selain itu karena produksi yang cukup menyita waktu, pemasaran uridimsum juga belum maksimal sehingga IG @uridimsum.id belum bagus dan postingan belum banyak. :(
Harapanku, dengan mengikuti kompetisi W20 Sispreneur, aku dan @uridimsum.id dapat naik kelas dan #jadilebihbaik dalam hal produksi dan marketing agar tidak mengecewakan pelanggan yang selalu repeat order. Khususnya mempelajari business roadmap dan digital marketing agar usaha ini lebih terarah dan memberi manfaat untuk kalangan lebih luas. Dan jika dapat kesempatan menang, modal bisnis yang nantinya saya dapatkan pastinya untuk upgrade alat agar bisa rekrut karyawan untuk bidang produksi dan marketing dengann tools yang memadai.
Estimasi modal bisnis yang dibutuhkan @uridimsum.id sekitar 40juta untuk pembelian mesin dimsum dan mesin gyoza untuk mempercepat produksi serta mencari jasa optimasi IG dengan iklan yang tepat sasaran sesuai target market. Selain itu memiliki beberapa chanel distribusi baik online maupun offline adalah impian uridimsum, agar tidak berfokus hanya memasarkan di IG, sehingga belajar digital marketing sangat membantu pertumbuhan kami.
Keyakinanku, Takdir Allah selalu baik, walau terkadang perlu keringat dan air mata untuk menerimanya. Dan kenyataan tidak dapat bekerja di kantor (karena beberapa kali melamar kerja belum jadi rezeki terus) menjadikan pecut khusus pada diri ini untuk sadar diri bahwasanya rezeki itu sudah terjamin, ia tak akan tertukar apapun profesi kita saat ini. Terlebih mengusung produk mie dan dimsum homemade uridimsum.id di tengah maraknya frozenfood olahan pabrik adalah upaya menjemput takdir baik yang tidak mudah. Mohon doanya kami dimampukan.
Baik menjadi karyawan atau merintis usaha keduanya sama-sama mulia, hanya perlu perjuangan lebih maksimal saja agar hasilnya benar-benar memuaskan. Dan menjadi pengusaha adalah jalan untuk menyadari bahwasanya rezeki allah itu sangat luas. dan Kuasa Allah membaginya pun benar-benar luar biasa. Betapa tidak luar biasa, buktinya hanya dengan posting status saja, produk uridimsum terjual habis. Masya allah.... La Haula wa La Quwwata illa billah....