Hai Sisters, perkenalkan namaku Ratna WD ibu dari 4 orang anak dan sekarang sedang hamil yang ke-5. Aku mau berbagai sedikit cerita untuk para #sispreneur disaat pandemi kami justru fight membangun usaha.
"Sebuah tagline: Lauk & Cemilan, itulah asal mula terpikirnya ide atau gagasan menjadi sebuah bisnis rumahan ala ibu rumah tangga."
Problem di Masyarakat
Bermula ketika anak pertama kami usia 7 tahun, saat itu masih kelas 2 Sekolah Dasar. Namanya ananda Safaraz Caesar Aulia Prabowo. Waktu itu anak kami lagi susah-susahnya kalau disuruh makan nasi.
Ternyata anak susah makan ini, adalah masalah bersama para orang tua. Sementara kebutuhan asupan makanan buat masa pertumbuhan anak dan remaja justru menjadi hal sangat penting yang diperhatikan oleh para orang tua. Kecenderungan anak yang susah makan pada fase tumbuh kembang ini menjadi problem besar yang harus diberikan solusi.
Ide Gagasan
Suatu ketika anak kami jajan makanan didekat sekolahnya. Ternyata jajanan itu ketika sampai di rumah, dia makan bareng dengan nasi. Setelah melewati beberapa hari dengan jajanan yang sama, saya amati ternyata jajanan tersebut bisa dijadikan sebagai pengganti lauk untuk makan nasi.
Jadi mulailah tercipta ide membuat makanan yang berfungsi sebagai Lauk dan Cemilan, agar disukai anak-anak.
Lauk dan Cemilan yang bisa menjadi pendamping makan nasi adalah jawaban atas banyak masalah yang dihadapi para orang tua, dalam hal menambah selera makan pada anak-anak.
Validasi Market
Pada dasarnya produk ini sudah tercipta dipasar tradisional, produk yang merupakan kearifan lokal, namanya: Kentang Mustofa.
Sejenis keripik kentang dibuat dari kentang asli dengan cara pengolahan khusus menggunakan bumbu yang merupakan resep tradisi turun temurun. Olahan bumbu tanpa pengawet. Lebih alami dan tetap sehat untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.
Pasar sudah tersedia dan sangat besar. Validasi market istilah kerennya, sudah dilakukan oleh beberapa home industry yang sudah beroperasi sebelumnya. Masyarakat sudah banyak merasakan manfaatnya.
Dan ini menjadi jawaban atas permasalahan utama pada kebutuhan asupan makanan anak. Tantangannya produk ini masih bersifat lokal dan tidak awet. Maka kehadiran Kentang Mustofa dengan merek Kenmust, untuk menjadi satu solusi yang tepat atas permasalahan tersebut.
Daya Saing dan Value Produk
Keripik kentang mustofa merek Kenmust memiliki kekhasan yang berbeda dengan produk lain yang ada di pasaran. Sehingga mempunyai Value yang sangat berbeda dari produk yang telah berkembang luas di pasar tradisional. Ada 3 hal yang menjadikan Kenmust berbeda, yaitu:
Pertama. Bisa awet tahan lama, tanpa pengawet kimia berbahaya hanya dengan cara pengolahan yang tepat. Masa ketahanan produk sudah bisa 12 bulan, sementara produk yang ada dipasaran hanya bisa bertahan 1-2 bulan saja.
Kedua. Desain kemasan yang elegan dibuat menarik dan kekinian. Identik dengan kesukaan anak-anak Milenial dan Gen Z.
Ketiga. Memiliki varian rasa yang banyak pilihan. Tidak monoton hanya satu pilihan rasa seperti yang ada dipasaran saat ini.
Sedangkan Value produk yang membedakan produk keripik kentang mustofa merek Kenmust dengan produk lain yang ada di pasaran, adalah:
Satu. Terbuat dari kentang asli pegunungan Dieng. Harus dari pegunungan Dieng, selain karena tingkat kerenyahan yang berbeda. Juga mineral yang terkandung didalam tanah, yang membuat kentang pegunungan Dieng memiliki cita rasa yang khusus. Sangat berbeda dari kentang daerah lainya, diseluruh Indonesia.
Dua. Bumbu diproduksi tanpa bahan pengawet berbahaya. Sehinga tidak menyebabkan batuk pada anak-anak. Jika prosesnya benar, maka produk akan lebih bertahan lama, hanya dengan menambahkan sebagian kecil unsur BTP atau bahan tambahan pangan.
Tiga. Penerapan teknologi mesin produksi semi industry, agar bisa memproduksi secara massal dalam jumlah besar.
Inovasi Produk dan Kemasan
Kami fokus dalam pengembangan inovasi produk, dalam 2 hal utama yaitu: inovasi proses produksi dan inovasi kemasan.
Inovasi produksi tujuannya agar produk bisa mempunyai kualitas ketahan pangan yang baik. Sehingga bisa menjangkau jalur distribusi yang panjang dan bisa terhindar dari kerugian akibat produk retur. Meskipun secara karakternya termasuk kategori produk Fast Moving. Tapi produk yang awet dan tahan lama pasti memberikan keuntungan yang maksimal baik bagi produsen maupun konsumen. Orientasi inovasi kentang mustofa sendiri, lebih menekankan kepada proses menjadikan produk tradisional bisa diangkat sampai bisa masuk ke pasar ritel modern.
Agar produk memiliki ketahanan pangan yang memadai, kami terus mengembangkan metode proses produksi. Mulai dari menstandarkan perlengkapan dapur agar berbasis stainless steel sampai meng-upgrade peralatan mesin produksi menjadi semi industry.
Dilini proses produksi kami juga terus mengembangkan metode penggorenggan dengan deep frying juga dengan penambahan BTP atau Bahan Tambahan Pangan. Disediakan juga 8 varian rasa yang terus dikembangkan sesuai kebutuhan pasar, sehingga memiliki banyak varian rasa yang disukai anak-anak. Dengan adanya inovasi pada proses produksi tersebut, kentang mustofa olahan kami menjadi lebih krispi, awet tahan lama dan banyak varian rasa.
Sedangkan inovasi pada kemasan. Kami menguatkan pada desain kemasan yang kekinian sesuai target market kami pada anak di pondok pesantren. Desain kemasan selain harus bagus, juga tetap harus mengutamakan fungsi utamanya untuk bisa mempertahankan orisinalitas serta ketahanan produk. Sehingga masa kadaluarsa produk bisa lebih panjang, untuk mendukung perluasan jalur distribusi agar bisa menembus pasar luar kota bahkan menjangkau pasar nasional.
#Sispreneur, bisa pantau aktifitasku dan promo-promo menariknya di Instagram.com/kenmust88
Harapan aku, satu tahun kedepan kami sudah bisa stabil dalam hal produksi dan membangun produk branding. Terutama menyiapkan cetakan kemasan dalam jumlah banyak agar HPP-nya bisa turun. Juga bisa supply secara masif ke ritel modern.
Kami juga sedang membangun jalur distribusi mandiri berbasis IT dengan sistem afiliasi, reseller, keagenan dan distributor. Semoga dengan menang di kompetisi ini, bisa menambah modal untuk pengembangan usaha. Terutama dalam membangun sistem IT, sistem produksi dan kemasan produk, sangat dibutuhkan dukungan modal yang memadai. Selama ini kami masih melakukan secara bootstrapping untuk terus melangkah maju dan bertumbuh step demi step.