Hai Sisters,
Salam Sukses dan Sehat selalu,
Perkenalkan, saya Dila, Saya berdomisili di Surabaya. Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak, dan juga seorang perempuan yang menjalankan bisnis dalam bidang Training Public Speaking dan Motivasi.
Semua berawal pada tahun 2012. Ketika itu saya mendapat kesempatan menjadi seorang Branch Manager pada sebuah Training Public Speaking dari Jakarta. Meski hanya setahun, saya mendapatkan pengajaran dan pembelajaran bagaimana menjadi seorang Trainer Public Speaking. Selain itu, saya juga belajar, bahwa menjadi seorang Public Speaker adalah juga menjadi seorang actor, yang harus berlakon dengan ekspresi dan gesture yang baik dan benar, agar para pendengarnya tertarik dan tidak bosan ketika mendengarkan.
Seorang Public Speaker sejatinya sedang berkomunikasi dengan para pendengarnya, menyampaikan ide dan pemikirannya agar para pendengarnya menjadi paham, setelah paham ia dengan rela mau melakukan apa yang diminta oleh seorang Public Speaker tersebut. Sungguh luar biasa kekuatan kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain, dampaknya bisa positif dan negatif.
Oleh karena itu, ketika Training Public Speaking dari Jakarta ini tidak meneruskan bisnis mereka di Surabaya, saya memutuskan untuk membuka sendiri Training Public Speaking dan Motivasi ini. Saya begitu menikmati setiap proses ketika mengajarkan peserta melakukan presentasi. Saya begitu antusias untuk membantu teman-teman menemukan potensi diri mereka masing-masing. Saya merasa puas ketika melihat mereka mengalami kemajuan ketika presentasi.
Maka di tahun 2014, saya mengenalkan Dylla and co Training Center sebagai merk bisnis saya kepada orang lain. Dylla and co Training Center lahir bukan dari sebuah pemikiran yang mengharapkan keuntungan, tetapi lahir dari sebuah idealis bahwa saya harus membagikan ilmu yang sudah saya pelajari. Bahwa ilmu ini keren, dan perlu dimiliki oleh setiap orang. Bahwa pada akhirnya dengan mengasah kemampuan Public Speaking yang baik dan benar, setiap orang dapat berani mengeluarkan pemikiran, ide, dan pendapatnya dengan lantang. Seiring dengan berjalannya waktu, Idealisme saya haruslah realistis. Bahwa yang saya jalankan adalah sebuah bisnis. Bisnis yang menjadi sumber kekuatan finansial untuk saya dan terutama untuk team Dylla and co. Oleh karena itu, segala perbaikan dan perkembangan terus kami lakukan.
Dan pada tahun 2020 saya mulai memberanikan diri untuk mengajar Public Speaking pada anak anak ABK Austis. Kemampuan komunikasi mereka yang terbatas, membuat saya benar-benar harus menemukan cara-cara kreatif untuk mengajarkan public speaking ini kepada mereka. Saya mulai memakai Flash Card kata-kata ketika mengajar. Menemukan metode pembelajaran dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Dan ternyata, metode pembelajaran dengan Flash Card ini disukai oleh semua peserta saya. Permasalahan seperti Blank, filler, gugup dan kurang percaya diri ketika presentasi, ternyata dapat diatasi dengan metode pembelajaran ini. Saya pun semakin antusias untuk membuat metode-metode baru ketika mengajar.
Disaat yang bersamaan, pada tahun 2020 , pandemic Covid 19 melanda. Tidak hanya Indonesia, tetapi seluruh dunia. Dan ternyata pandemic ini bukan hanya tentang krisis kesehatan, tetapi juga tentang krisis ekonomi. Peraturan pembatasan tatap muka membuat semua project corporate harus terpending dan akhirnya tercancel. Semua kelas harus dijadwal ulang. Beberapa peserta mandiri memilih mundur karena merasa tidak efektif dan efisien. Metode pembelajaran Online yang memang masih terbilang baru, menjadi kendala yang luar biasa, bagi saya dan bagi peserta. Dan dari kejadian ini saya baru menyadari bahwa bisnis Training saya tidak baik-baik saja. Karena tidak mempunyai parasut cadangan ketika terjadi krisis
Saya pun harus menemukan cara-cara pembelajaran jarak jauh yang efektif dan efisien. Beberapa peserta dan teman menyarankan saya membuat buku, tetapi saya berpikir, bahwa ilmu Public Speaking ini adalah Ilmu Praktek. Kalau tidak dipraktekan akan menjadi sia-sia. Dan saya merasa membuat buku bukan jalan keluar terbaik saat ini. Sampai pada akhirnya saya menemukan metode pembelajaran dengan Board Game. Board Game ini sebenarnya adalah sebuah permainan yang benar-benar dimainkan langsung, ada perintah, ada gerakan, ada komunikasi antar pemain, ada reward, ada punishment. Apa yang dimainkan tergantung dari permainan itu sendiri. Waktu itu saya menemukan sebuah permainan board game yang isinya tentang makanan khas Surabaya. Menarik. Selanjutnya saya menemukan Board Game yang isinya tentang pelajaran sejarah. Dari sini, saya mempunyai ide untuk membuat sebuah Board Game tentang public speaking.
Saya pun mulai menjalin komunikasi dengan orang-orang yang menekuni dunia Board Game ini. Ketika saya menceritakan ide saya untuk membuat Board Game tentang Public Speaking ini, mereka sangat antusias. Mereka menyarankan saya untuk membuat story board dulu tentang game yang nantinya akan saya buat.Dan yang paling penting, harus tahu secara detail bagaimana sebuah Board Game itu dimainkan, agar tidak membosankan dan dapat dimainkan oleh semua usia.
Untuk mewujudkan ide saya tersebut, saya mulai dengan langkah membeli buku, bagaimana membuat sebuah Board Game. Dari buku ini, saya benar-benar telah mempunyai gambaran bagaimana Board Game Public Speaking yang akan saya buat. Langkah kedua adalah dengan mengikuti #Sispreneur dari Sisternet ini. Karena saya ingin membuat sebuah produk dari kemampuan yang saya punya. Dan produk ini dapat bermanfaat untuk mengasah Soft Skill Public Speaking dari para pemainnya. Selain itu produk ini dapat digunakan oleh orang tua yang mempunyai anak-anak ABK Autis untuk membantu mereka mengajarkan komunikasi kepada anak-anak mereka. Kesempatan mendapat kelas Inkubasi Bisnis W20 dan modal finansial #Sispreneur dari Sisternet ini membuat saya lebih bersemangat untuk berani naik kelas dan #jadilebihbaik dalam menjalankan bisnis training ini. Serahkan semua kepada ahlinya, maka setelah saya mengetahui proses awal pembuatan Board Game Public Speaking ini, untuk proses selanjutnya, saya memilih untuk bekerja sama dengan teman-teman dari Board Game Indonesia untuk mewujudkannya. Sehingga modal bisnis #Sispreneur dari Sisternet ini akan sangat membantu saya dalam mempercepat proses pembuatan Board Game Public Speaking ini.
Bertumbuh dengan semangat, bertumbuh dengan keyakinan adalah hal utama yang menjadi pondasi bisnis. Kami memang belum besar, tapi kami harus yakin bahwa kami bisa memberikan manfaat yang besar untuk orang banyak. Keuntungan dan Manfaat adalah seperti dua sisi mata uang yang berdampingan.
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." Dan semoga saya dan team Dylla and co Training Center dapat mewujudkannya bersama dengan #Sispreneur.