Hai Sisters! Di era digital saat ini, persaingan bisnis semakin ketat. Para pemilik bisnis dituntut untuk bisa memenangkan segmen pasar. Nah, untuk memenangkan segmen pasar kamu harus membuat konsumen jadi lebih terlibat. Agar konsumen lebih terlibat, salah satu cara yang efektif adalah dengan storytelling yang baik.
Bagaimana storytelling yang baik untuk bisnis? Di bawah ini ada beberapa tips ampuh untuk membuat storytelling yang baik. Simak ya!
1. Menggunakan Nama yang Paling Tepat
Nama bisnis kamu adalah identitas penting bagi bisnismu. Jadi nama bukanlah lagi sekedar nama. Temukan nama yang mudah diucapkan dan dieja sekaligus mampu menggambarkan bisnismu secara baik. Hindari penggunaan nama yang rumit atau tidak berhubungan dengan citra dan visi bisnis agar orang bisa dengan mudah mengingatnya.
2. Gunakanlah Gaya Bercerita yang Menarik
Memang tidak mudah untuk memulai storytelling tentang bisnismu. Tidak perlu khawatir, kamu bisa memulainya dengan menceritakan dari awal perjalanan hingga keadaan saat ini bisnismu. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kepada pelanggan bagaimana startup kamu berkembang. Ceritakan juga tentang tujuan dan hal apa saja yang telah dan sedang dikerjakan oleh startup kamu. Biarkan pelanggan menilai dan menceritakan ulang tentang bisnismu.
3. Buat Pelanggan Puas
Pelanggan adalah inti dari setiap bisnis. Setiap pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan seumur hidup. Jika pelangganmu puas, kamu tidak perlu memusingkan cara untuk menciptakan storytelling yang baik. Contohnya adalah Zappos.com (telah diakuisisi oleh Amazon pada Juli 2009).
Ada salah satu pelanggan Zappos.com yang puas dengan pelayanan Zappos lalu menuliskannya di sebuah review. Di review itu, seorang pelanggan yang memesan sepatu panik karena sepatunya tak kunjung datang sampai hari H. Hingga akhirnya ia melaporkan kepada pihak Zappos. Dengan cepat, Zappos menggantinya tepat waktu sekaligus memberinya kartu VIP pelanggan.
Tidak hanya Zappos, kamu juga bisa melakukannya. Cukup buat pelangganmu puas dan mereka akan melakukan storytelling untuk bisnismu tanpa diminta sekalipun.
4. Gunakan Gaya Bercerita yang Sesuai dengan Pelangganmu
Terlepas dari perihal bisnis yang sangat teknis seperti menjual cloud hosting atau yang sederhana seperti menjual biji kopi, menambahkan unsur personal adalah ide yang baik dalam menyampaikan pesan. Bagaimanapun aset terbesar startup milikmu adalah pelangganmu. Jadi kamu harus bisa menyampaikan cerita menggunakan bahasa dan gaya bercerita yang cocok dengan pelangganmu.
Gaya bercerita yang cocok dengan pelanggan adalah salah satu cara agar pelanggan turut andil dalam melanjutkan storytelling ini. Dengan begitu, upaya melakukan storytelling untuk marketing akan berjalan dengan baik.
5. Buat Tim Kerjamu Bahagia
Mungkin kamu bertanya-tanya apa hubungannya tim kerja yang bahagia dengan storytelling yang baik? Hubungannya sangat erat. Tim kerja yang bahagia akan menghasilkan pelanggan yang bahagia pula.
Jika pelanggan bahagia, bukan tidak mungkin mereka akan membagikan kisah bahagianya kepada teman dan keluarganya. Dengan begitu, cerita baik tentang bisnismu akan dilakukan dengan sendirinya oleh pelangganmu, Sisters.
6. Jangan Hanya Fokus Pada Investasi
Mendapatkan dana investasi bukanlah parameter atas keberhasilan sebuah bisnis. Investasi bukanlah tujuan akhir melainkan hanya berperan sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan. Jika melihat gejala saat ini, banyak bisnis yang memfokuskan kepada pendanaan. Mereka terlalu fokus kepada pitching ke venture capital dan melupakan hal yang paling penting yaitu menciptakan company culture.
Investasi memang penting, namun yang lebih penting adalah company culture. Dengan membangun company culture yang baik maka tim kerja akan memahami visi dan misi perusahaan dengan sendirinya. Dengan begitu, kepentingan untuk mendapatkan dana bantuan funding jadi tidak perlu dipusingkan lagi karena hasil kerja lah yang akan berbicara.
Gimana, Sisters, nggak sulit bukan?