Sisters, sebagai pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) kini kamu dapat melakukan berbagai cara untuk mempercepat pertumbuhan bisnismu, nih. Salah satu cara dan peluang yang bisa dilakukan ialah mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2022 yang plafonnya sudah dinaikan pemerintah. Melansir Kompas.com, plafon KUR Nasional tahun ini naik menjadi 373,17 triliun dengan subsidi bunga 3 persen hingga bulan Juni 2022.
Nah, bagi kamu pelaku UMKM yang ingin mengajukan KUR, simak tips berikut ini agar pengurusannya dipermudah.
1. Mengurus Perizinan Usaha
Seluruh dokumen persyaratan KUR harus dilengkapi, termasuk perizinan usaha. Pelaku UMKM perlu memastikan usahanya telah memiliki legalitas, misalnya Surat Ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK).
Selain untuk mendapatkan KUR, perizinan usaha akan memperluas potensi bisnis. Di antaranya seperti meningkatkan kredibilitas usaha dalam menjalin kerja sama dengan pihak lain dan mendapatkan sertifikasi. Ini juga turut membangun kepercayaan publik terhadap kualitas produk lokal. Maka dari itu, pelaku UMKM perlu segera mengurus legalitas usaha untuk mengembangkan bisnis yang lebih berdaya saing.
Baca juga: Cara Mengurus Izin Usaha UMKM
2. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha
Memisahkan keuangan rumah tangga atau pribadi dan usaha menunjukkan profesionalitas pelaku usaha dalam mengelola arus kas (cashflow). Terlebih, pada tahap administrasi pengajuan KUR, pihak penyalur akan menganalisa riwayat transaksi dan kredit dari setiap calon peminjam.
Untuk itu, pelaku UMKM direkomendasikan untuk memiliki rekening yang terpisah antara usaha dan pribadi. Ini akan memudahkan proses pengajuan pinjaman karena penelusuran riwayat transaksi dan kredit langsung berfokus pada kegiatan bisnis, tanpa tercampur dengan urusan pribadi.
Pemasukan bisnis sebaiknya tidak digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi apapun. Sebagai alternatif, sisihkan sebagian dari keuntungan usaha untuk menggaji diri sendiri. Sistem gaji akan menghindari pemakaian uang usaha untuk kebutuhan pribadi. Kemudian, pisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memantau pertumbuhan bisnisnya karena pengelolaan keuangannya lebih tertata.
3. Pencatatan Keuangan Rapi
Faktor pendorong keberhasilan pengajuan KUR lainnya adalah memiliki laporan keuangan usaha yang rapi. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai dokumen pendukung yang menambah poin akuntabilitas untuk menilai kemampuan pelaku usaha dalam mengelola dana KUR. Semakin lengkap dokumen pendukung, bisa mempercepat proses pengajuan KUR.
Apakah kamu berminat untuk mengajukan KUR, Sisters?