Sisters, membangun brand image menjadi kunci penting agar bisnismu tetap bisa bertahan di dalam lingkungan persaingan bisnis. Kompetitor akan dengan mudah dan tidak segan untuk mengambil perhatian pelanggan jika kamu menciptakan brand image yang lemah.
Cara terbaik untuk membangun dan memelihara brand image secara efektif adalah melalui pendekatan multidisiplin yang menggabungkan unsur berbagai instrumen media sebagai objek dalam ekosistem digital atau online dengan kiat pemasaran bisnismu sebagai subjeknya.
Lalu bagaimana membangun brand image yang pas dan cocok dengan produk yang kita jual?
Nah, pada artikel Inspiring Sister kali ini, Sisternet berkesempatan buat ngobrol bareng Stephanie Regina. Beliau adalah CEO sekaligus Founder dari Halokatalks Indonesia. Halokatalks seringkali membuka webinar terkait personal branding, social media guide, campaign, presentation skill, creative thinking, public speaking, dan lain sebagainya dengan speakers yang handal di bidang masing-masing.
Kamu pasti mau tahu dong, bagaimana Sister Stephanie menjalankan Halokatalks dan bagaimana tipsnya buat kamu yang sedang menjalani bisnis supaya nggak salah langkah dalam hal branding? Nah, baca terus artikel Inspiring Sister ini sampai habis ya!
Q: Ceritakan dong, siapa sih, sosok Stephanie Regina itu?
A: Stephanie Regina adalah seseorang yang percaya bahwa semua orang itu bisa berkontribusi positif untuk orang-orang di sekitarnya, asalkan mereka mau dan mengetahui bagaimana cara menyampaikan hal tersebut dan juga membuat impact-nya itu bisa lebih diketahui oleh banyak orang. Karena itu sekarang aku sedang menjadi CEO sekaligus Founder dari Halokatalks Indonesia yang merupakan sebuah e-learning ekosistem yang berfokus di personal development, communication dan juga branding.
Q: Boleh diceritakan bagaimana perjalanan dan alasan dibentuknya Halokatalks?
A: Pertama kali bangun Helokatalks itu di Mei 2020, karena waktu itu awal pandemi dimulai. Dari situ aku berpikir bagaimana caranya bisa ikut berkontribusi ke teman-teman yang mungkin terdampak dari pandemi ini. Dan akhirnya kami mengadakan webinar yang kemudian uang registrasinya itu 100% disumbangkan untuk donasi ke teman-teman yang terdampak pandemi. Lalu setelah mengadakan webinar beberapa kali, akhirnya kami tersadar ternyata hal ini bisa membantu banyak orang. Akhirnya kami seriusin sampai akhirnya terbentuk Halokatalks ini.
Jadi Halokatalks itu terbentuknya karena seperti yang sudah dijelaskan diatas, ingin banget membantu banyak orang dengan cara yang bertanggung jawab.
Q: Apa yang membuat Sister Stephanie tertarik dan terjun dalam dunia communication & branding?
A: Aku sendiri sangat tertarik di dunia communication & branding karena aku selalu melihat communication & branding itu sebagai dua alat yang bisa membantu kita untuk benar - benar bisa membantu orang lain. Jika kita punya sesuatu yang bisa dikontribusikan ke orang lain, tentunya kita juga harus mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menyampaikannya dengan baik dan mudah diterima oleh orang lain.
Dan bagaimana cara membungkusnya kemudian menyebarkannya, sehingga impact-nya bisa dirasakan oleh banyak orang. Jadi communication & branding adalah sebagai alat untuk kita berkontribusi positif.
Q: Boleh dong, dibagikan apa saja tipsnya dalam menentukan jenis branding dalam bisnis yang kita jalani?
A: Kalau ditanya soal ini, kembali lagi bagaimana bisnis yang kita jalankan ini bisa menyelesaikan masalah target audience kita. Nah, jadi, branding bisnis kita itu harusnya dibuat dengan serelevan mungkin dengan target audience kita dan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi audience kita.
Q: Biar nggak salah melangkah, apa saja tahapan dalam membangun branding bisnis kuliner via media sosial khususnya Instagram?
A: Pertama, kita harus sudah mengetahui siapa target audience kita, dan kira - kira pesona seperti apa yang mau kita bagikan di media sosial kita. Baru setelah itu, kita menyusun strategi media sosial yang seperti apa, dalam artinya, apa saja konten yang mau kita buat, dan bagaimana cara kita menyapa audience kita.
Semua itu bisa dibuat dalam bentuk visual atau copywriting dan juga manajemen apa yang mau kita upload ke media sosial kita.
Q: Secara garis besar, apa saja do's and don'ts dalam membangun branding bisnis yang kita miliki?
A: Do’s nya selalu berikan apa yang kamu bisa janjikan. Jadi kalau kita membuat penawaran sudah pasti harus sesuai dengan apa yang bisa kita berikan. Lalu don’ts nya itu adalah jangan terlalu sering berganti image atau message. Karena orang itu butuh waktu untuk mengingat kita. Jadi kalau kita ganti - ganti terus malah akan membuat orang bingung, sebenarnya apa sih yang mau kita sampaikan.
Q: Seperti apa postingan media sosial terutama Instagram yang menarik perhatian target pelanggan?
A: Untuk menjawab pertanyaan ini mungkin bisa dibilang yang relevan dan memiliki manfaat untuk audience. Jadi relevan mungkin ada sisi emosionalnya, lalu bermanfaat itu bisa ada dari sisi edukasinya. Secara keseluruhan, bisa dibilang harus bisa sesuai dengan apa yang dibutuhkan audience.
Q: Pesan untuk para sisters dalam hal membangun bisnis...
A: Jangan lupa untuk benar - benar mengenali target audience-mu, dan bangun/kembangkan produk/jasa yang kamu jalani supaya bisa membantu kehidupan mereka. Selalu improve, jangan tunggu sempurna, jalani sambil terus kembangkan bisnismu. Good luck semuanya!
Nah, gimana Sisters, menarik banget bukan? Kalau kamu tertarik mengikuti jejak Sister Stephanie, bisa kok, asal jangan lupa pesan-pesannya diatas ya!
Sisters, agar kamu bisa terus update dengan informasi-informasi terkini, bisnis dan finansial, tips-tips kecantikan dan parenting, sampai resep makanan enak, kamu bisa dapatkan dengan mudah, kok! Yaitu dengan mengunduh aplikasi Sisternet melalui link ini: https://linktr.ee/sisternet. Yuk, kita sama-sama menuju perempuan Indonesia #JadiLebihBaik !
Foto: Instagram / @halohanie