Hai Sisters! Baru-baru ini PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) menandatangani kerjasama mengenai edukasi kaum perempuan dan nelayan yang berdomisili di daerah tertinggal.
Program yang akan direalisasikan pada akhir Tahun 2018 ini mengambil lokasi di Pandeglang – Banten dan Lombok Tengah – NTB, dilanjuti dengan 2 (dua) Kabupaten lainnya sesuai dengan lokasi daerah tertinggal Tahun 2019. Melalui kerjasama ini, kedua pihak berharap bisa memajukan pendidikan dan meningkatkan keterampilan kaum perempuan dan nelayan terutama yang berdomisili di desa-desa di daerah tertinggal dengan memanfaatkan sarana digital, Sisters.
Dian Siswarini mengatakan, “Kaum perempuan memiliki peranan yang penting sebagai penopang kehidupan keluarga di masyarakat, terutama di daerah tertinggal. Selain mengurus rumah, mereka biasanya juga masih harus ikut mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Namun, sayangnya, rata-rata dari mereka kurang memiliki keahlian atau keterampilan yang memadai."
Melalui Sisternet, program Kelas Kreatif Inspiratif secara khusus diperuntukkan bagi kaum perempuan agar mereka bisa lebih maksimal menjalankan perannya baik di keluarga maupun di masyarakat dengan memanfaatkan sarana teknologi digital. Keberadaan teknologi digital telah mampu menyediakan berbagai kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di semua lapisan sosial.
Dian juga menambahkan, untuk tahap awal, program Kelas Kreatif Inspiratif ini sementara akan berlangsung di 2 (dua) kabupaten. Namun, tidak menutup kemungkinan, cakupan program bisa diperluas ke Kabupaten lainnya. Program ini juga akan terintegrasi dengan program sosial inovatif dari XL Axiata yang sudah berjalan, yaitu terutama kelas edukasi Kelas Kreatif Inspiratif Sisternet dan penerapan aplikasi bagi nelayan kecil “Laut Nusantara”. Karena itu, selain kaum perempuan, program ini juga akan diikuti oleh komunitas nelayan. Program ini juga bisa direalisaskan karena keberadaan jaringan layanan data berkualitas XL Axiata yang semakin merata hingga ke wilayah pedesaan bahkan pelosok daerah, termasuk layanan 4G LTE.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo menyampaikan, “Membangun daerah tertinggal tidak dapat dilakukan secara parsial dengan cara-cara yang biasa. Harus ada inovasi baru melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk membangunan daerah tertinggal di semua aspek, termasuk dalam aspek pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.”
Lebih lanjut, Samsul menambahkan, “Kondisi pembangunan di daerah tertinggal hingga saat ini masih memprihatinkan. Dari 18.223 desa di 122 daerah tertinggal, mayoritas desanya merupakan desa sangat tertinggal dan tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM). Bayangkan, sebanyak 42,69% atau 7.779 desa adalah desa sangat tertinggal dan sebanyak 41% atau 7.471 desa adalah desa tertinggal. Oleh karena itu, Kemendesa PDTT akan terus melakukan percepatan pembangunan bidang pendidikan di daerah tertinggal melalui peningkatan koordinasi dan konsolidasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan pihak swasta seperti yang dilakukan saat ini dengan XL Axiata.”
Implementasi program ini akan meliputi penyelenggaraan kelas Kreatif Inspiratif Sisternet untuk membangun literasi ekonomi digital para perempuan di desa, seperti edukasi: manfaat dasar internet, keterampilan dalam promosi dan penjualan produk berbasis online, bahkan edukasi kesehatan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang baik. Selain itu, XL Axiata juga akan menyediakan aplikasi Laut Nusantara dan perangkat pendukung untuk nelayan di Pandeglang dan Lombok Tengah. Sebelumnya, kegiatan serupa, termasuk penerapan dan pembagian perangkat digital juga telah diserahkan kepada komunitas nelayan di Kabupaten Jembrana, Bali, pada Agustus 2018 lalu. Dengan demikian, diharapkan kapasitas masyarakat desa di daerah tertinggal terhadap pengembangan ekonomi digital dapat meningkat untuk menjawab perkembangan teknologi saat ini.
Nah, untuk melengkapi program pelatihan, XL Axiata juga akan menyediakan perangkat akses internet cepat, yaitu berupa modem router XL Home beserta kuota internet sebesar 20 GB/bulan untuk selama 1 tahun. Perangkat ini selanjutnya akan dipasang di sekolah, asrama, atau saung terampil untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara kolektif. XL Axiata dan Kemendesa PDTT akan melakukan pemantauan secara rutin untuk memastikan perangkat-perangkat tersebut dimanfaatkan secara tepat dan optimal sesuai dengam materi pelatihan yang telah diajarkan.
Program dukungan XL Axiata untuk masyarakat di pelosok-pelosok daerah ini merupakan implementasi atas komitmen untuk menyiapkan masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan ekonomi dan sosial dalam memasuki era digital, Sisters. Selain itu, sebagai perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan data, XL Axiata sepenuhnya mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemerataan pembangunan nasional melalui pemanfaatan teknologi digital. Wah, keren, ya Sisters! Diharapkan teknologi digital yang semakin maju ini bisa membantu dan dimanfaatkan secara positif.
Sumber Info: XL Axiata - Kemendes PDTT RI