Sisters, saat menikah, kamu dan pasangan punya tugas baru yaitu mengurus dan beres-beres rumah. Maka, pembagian tanggung jawab perlu dilakukan agar kamu dan pasangan tidak kewalahan. Namun, pembagian pekerjaan rumah tangga ini sering kali tidak berjalan mulus sesuai harapan. Meskipun sudah berbagi tugas beres-beres rumah, terkadang salah satu pasangan tidak mengerjakannya dengan berbagai alasan.
Jika kejadian berlangsung hanya satu atau dua kali saja, mungkin kamu masih maklum, Sisters. Namun, jika hal ini terjadi terus-terusan tanpa kesadaran pasangan untuk menyadari kekeliruannya, kamu tentu jadi kesal, bukan? Rasa kesal yang dipendam lama-lama bisa meruntuhkan keinginanmu untuk bersikap baik dan mesra terhadap pasangan.
Oleh karena itu, jika kamu yang mengalami hal ini maka segera selesaikan dan jangan ditunda-tunda. Pasalnya, ketimpangan ini masih bisa diperbaiki dengan cara-cara sebagai berikut, simak, yuk!
Pertama, coba kamu lihat kembali apakah pembagian pekerjaan ini disepakati oleh kedua belah pihak atau justru kamu yang membaginya dan pasangan setuju-setuju saja, Sisters. Jika iya, mungkin beberapa pekerjaan yang kamu berikan untuk pasangan tidak ia sukai atau terlalu berat sehingga dia jadi malas.
Bisa juga pasangan merasa kamu terlalu sering nyinyir terhadap hasil pekerjaannya sehingga lama-lama dia malas untuk membantu beres-beres rumah. Dengan mencari tahu apa akar masalahnya, kamu dan pasangan bisa menentukan jalan keluarnya.
Sisters, setelah kamu melihat akar masalahnya, cobalah untuk mengajak pasangan bicara. Ingat, kamu membicarakan hal ini untuk menyelesaikannya, bukan untuk membuat masalah baru. Maka, jangan memojokkan pasangan. Caranya yaitu bicara baik-baik dengan nada dan bahasa yang halus.
Utarakan apa yang kamu rasakan dan amati selama ini. Setelah itu, biarkan pasangan merespon perasaanmu. Kamu bisa melihat reaksi pasangan apakah sebenarnya ia menyadari kesalahannya atau tidak. Kemudian mintalah penjelasan dan pendapat pasangan akan hal ini.
Sisters, jika kamu berdua sudah paham titik masalahnya, maka diskusikan solusi terbaiknya dan usahakan untuk mencapai kesepakatan berdua. Berbagi pekerjaan rumah tangga memang gampang-gampang sulit, tetapi yang terpenting kamu dan pasangan sepakat.
Jika pembagian yang sebelumnya dirasa tidak adil, kamu bisa menyesuaikannya lagi untuk mencapai persetujuan berdua. Mintalah masukkan pada pasangan kira-kira pembagian seperti apa yang sekiranya adil. Kamu juga bisa membuat pembagian ini jadi lebih fleksibel, misalnya dengan bergantian setiap minggunya agar tidak bosan.
Jika pembagian pekerjaan telah dimulai kembali, jangan sungkan untuk saling memberikan apresiasi terhadap pasangan. Daripada mengomentari dengan negatif, lebih baik kamu memberikan apresiasi dan pujian terhadap apa yang telah dilakukan oleh pasangan.
Sekedar mengucapkan terima kasih atas pekerjaan yang telah dilakukan pasangan bisa menjadi sebuah penghargaan besar yang mungkin tidak kamu sadari. Mungkin kamu berpikir, kenapa juga harus berterima kasih pada tanggung jawab yang memang sudah seharusnya dilakukan?
Eits, jangan salah, mengapreasiasi pasangan dengan mengucapkan terima kasih bisa mendorongnya untuk melakukan pekerjaannya lebih baik lagi. Selain itu, pasangan juga akan merasa dihargai dan melakukan hal yang sama padamu. Menyenangkan bukan?
Setelah semuanya terpecahkan dan berjalan dengan baik, kamu dan pasangan hanya perlu melakukan satu tahapan lagi yaitu konsisten. Konsisten melakukan tanggung jawab yang telah diberikan pada masing-masing akan menghindarkan masalah lama kembali terulang.
Jangan jadikan pekerjaan beres-beres rumah sebagai beban. Ingat, kamu tidak sendirian dan selalu ada pasangan yang siap membantu karena pekerjaan rumah tangga pada dasarnya adalah pekerjaan bersama. Kamu dan pasangan adalah tim yang perlu saling membantu dan mendukung. Beres-beres rumah dengan pasangan bisa menjadi hal yang menyenangkan jika kamu dan pasangan bisa saling membantu sehingga keintiman pun dapat terjalin, Sisters!