Sisters, tahukah kamu bahwa lingkungan utama yang membentuk karakter seseorang adalah keluarga? Oleh karena itu, pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan anak dan membentuk karakter sampai mereka tumbuh dewasa, Sisters.
Namun, kebanyakan orang tua tidak acuh terhadap dampak yang terjadi apabila perilaku atau perkataan mereka bisa saja menyakiti hati sang buah hati dan membuatnya merasa tertekan. Maka dari itu, simak 5 perilaku orang tua yang dapat mengganggu psikologis anak berikut ini, yuk!
Suka Membanding-Bandingkan
Sisters, disadari atau tidak, masih banyak orang tua yang sering membandingkan anaknya dengan anak orang lain ataupun dengan saudara kandungnya sendiri, entah kakak atau adiknya.
Sebaiknya hentikan kebiasaan ini karena si anak akan merasa lemah dan minder, lho! Bayangkan perasaan anak jika dia mendengar kita para orang tua membicarakan hal ini, mungkin dia juga akan membenci orang yang dijadikan pembandingnya, Sisters.
Sering Meremehkan
Pembagian rapor sekolah telah tiba dan anak sudah berusaha belajar dengan maksimal, tetapi pencapaian hasilnya belum memuaskan. Lantas, sepanjang jalan kita para orang tua menggerutu dan menasehati si anak untuk belajar lebih giat lagi tanpa memberikan pujian terhadap usahanya.
Jangan lakukan hal ini pada anak karena dia akan merasa tidak dihargai. Bagaimanapun juga, kita sebagai orang tua harus menghargai usahanya dan mencarikan solusi bijak kepada anak, ya, Sisters.
Sering Memarahi
Sebaiknya kita sebagai orang tua belajar untuk mengontrol emosi ketika anak melakukan kesalahan. Masa anak-anak adalah proses belajar untuk mengerti mana yang benar dan salah. Jika anak melakukan kesalahan, jangan langsung memarahinya, Sisters. Hal ini dapat menyakiti hati sang buah hati dan membuatnya menangis, lho.
Ingat, Sisters, mereka sangat sensitif! Sebaiknya, tegurlah si anak dengan lembut dan jangan malas untuk memberitahu kesalahannya sekaligus cara untuk memperbaiki kesalahannya tersebut.
Berteriak atau Membentak
Jika kita para orang tua tidak menginginkan anak tumbuh menjadi anak yang kasar dan membangkang, jangan lakukan hal ini. Anak sering menjadikan orang tua sebagai figur utama yang dia contoh, Sisters.
Berhentilah melakukan hal ini karena selain dapat menyakiti hati anak yang lembut, hal ini juga dapat mengubah karakter anak menjadi kasar dan tidak sopan ketika berbicara kepada orang lain.
Bertindak Kasar
Sisters, selain verbal, tak jarang juga orang tua menghukum anak dengan menyakiti fisiknya. Misalnya, memukul, mencubit, menjewer, atau menoyor kepala si anak. Saat kita melakukan hal itu, sadarilah bahwa anak bukan hanya merasa sakit secara fisik, tapi juga secara psikologis.
Jangan biarkan anak tumbuh dalam ketakutan terhadap orang tuanya karena dia akan merasa tidak nyaman dan tertekan sehingga tak jarang pula kita mendengar berita tentang anak yang kabur dari rumah karena perilaku kejam orang tua, Sisters.
Sebagai orang tua, kita tentu harus membedakan tindakan yang tegas dan kasar dalam menghadapi anak. Tegas berarti lebih berorientasi terhadap hal-hal yang positif dan mendidik anak untuk belajar lebih baik, sedangkan tindakan kasar hanya akan membuat anak menjadi trauma dan takut untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Ingat selalu, ya, Sisters!