Hai Sisters! Kehadiran seorang anak tentu saja sangat didambakan oleh banyak pasangan orangtua. Tak jarang, bagi sebagian orang, orangtua akan melakukan upaya apapun untuk mendapatkan keturunan. Tak heran, setelah mendapatkan keturunan, orangtua cenderung memanjakan anak bahkan sampai tahap yang tidak wajar. Padahal, risiko yang kurang menyenangkan dapat terjadi pada anak dan orangtua.
Salah satu resiko yang dapat terjadi pada anak yaitu kecenderungan anak untuk menampilkan temper tantrum. Temper tantrum adalah kumpulan perilaku marah anak yang ditampilkan karena keinginannya tidak terpenuhi, seperti menangis dengan keras, berguling-guling di tanah bahkan sampai menjatuhkan barang-barang. Biasanya perilaku tersebut akan dipertahankan oleh anak, sampai keinginannya terpenuhi.
Foto: instagram @justinbaldoni
Seperti yang dilakukan seorang aktor sekaligus ayah yang memiliki profesi sebagai aktor, sutradara, film maker asal Amerika Serikat, Justin Baldoni ketika menanggapi anak pertamanya yang sedang tantrum di sebuah pusat perbelanjaan. Dikatakan olehnya pada sebuah caption di instagram @justinbaldoni bahwa ia mendiamkan putrinya yang sedang tantrum bukanlah tanpa alasan.
Mendiamkan ketika sang putri tantrum menurutnya adalah sebuah kebiasaan yang juga dilakukan oleh ayahnya dulu. Salah satu cara yang penuh kasih sayang dan akan membuat sang anak mengerti nantinya. Justru karena rasa cinta yang besar terhadap putrinya, maka ia membiasakan diri untuk membiarkan putrinya tantrum.
Memang berat, ya, Sisters, apalagi melihat anak sendiri menangis meraung-raung di lantai sebuah mal. Dimana biasanya orangtua akan selalu berusaha untuk mendiamkan. Salah satu alasannya, si orangtua akan merasa malu ketika si anak tantrum di tempat umum. Tapi tidak bagi Justin, dengan cara inilah ia mengajarkan dirinya sendiri untuk selalu nyaman di sebuah kondisi yang tidak nyaman. Yaitu saat putrinya bertindak tantrum di tempat umum. Tidak ada alasan untuk malu baginya.
Untuk mengatasi perilaku tantrum pada anak, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, agar baik orangtua dan anak, sama-sama belajar terhadap situasi yang sedang dialami oleh si anak, yaitu membiarkan anak dengan perilaku tantrumnya. Orangtua sebaiknya menanggapi wajar perilaku anak tersebut. Diamkan saja, sambil pantau kondisi sekitar, pastikan si anak aman dari bahaya, Sisters.
Bagaimana caramu menghadapi tantrum si anak, Sisters?
Foto header: instagram @justinbaldoni