Hai Sisters! Pernahkah kamu berpikir hijab jadi penghalang saat beraktivitas? Jika iya, para atlit berprestasi gemilang di dunia internasional ini membuktikan sebaliknya. Siapa saja mereka?
Foto: huffingtonpost.com
Atlit angkat besi yang baru berusia 18 tahun saat Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro lalu membuat sejarah ketika ia menjadi perempuan Arab pertama yang memenangkan medali dalam cabang Angkat Besi dan berdiri di atas podium untuk menerimanya. Saat beraksi, ia mengenakan full-length unitard (baju ketat yang menutup badan dari ujung leher sampai pergelangan kaki) dan hijab khusus untuk olahraga. Sejak 2011 Federasi Angkat Besi Internasional telah mengubah peraturannya agar perempuan Muslim dapat mengikuti kompetisi angkat besi dengan mengenakan unitard.
Foto: tasminews.com
Gadis kelahiran 10 Juli 1998 yang dijuluki sebagai "Tsunami" di Iran ini adalah peraih medali perunggu di Olimpiade 2016 yang lalu. Ia menjadi atlit perempuan Iran pertama yang memenangkan medali di ajang olahraga bergengsi ini, Sisters!
Foto: english.ahram.org.eg
Atlit berusia 23 tahun ini adalah peraih medali Olimpiade 2016 yang ketiga untuk negaranya. Ia merupakan atlit taekwondo peringkat 3 dunia, Sisters. Saat di Rio de Janeiro kemarin, ia sempat mengalahkan Mayu Hamada yang memegang peringkat satu dunia di perempat final. Namun setelah pertarungan sengit dengan Eva Calvo Gómez asal Spanyol, ia harus puas dengan medali perunggu dan berbagi podium dengan Alizadeh.
Foto: latimes.com
Sebagai anggota dari tim nasional AS untuk cabang olahraga Sabre Fencing, ia dikenal sebagai perempuan muslim berhijab pertama yang berlaga mewakili negeri Paman Sam di Olimpiade. Kemenangan kolektif tim Sabre AS membuat Ibtihaj menjadi atlit perempuan muslim Amerika pertama yang memenangkan medali Olimpiade, Sisters.
Foto: satuharapan.com
Atlit angkat besi satu ini memulai kariernya dengan melakukan olahraga CrossFit, Sisters. Tahun 2012 silam, ia menjadi perempuan berhijab pertama yang mengikuti kompetisi CrossFit Asia. Walau tidak berpartisipasi di Olimpiade yang lalu, bukan berarti Amna tidak berprestasi. Ia memenangkan 6 medali emas dan 3 medali perak di Asian Interclub Championship 2015 yang diadakan Federasi Angkat Besi Internasional di Yordania, lho.
Foto: Instagram @zahralari
Ice princess ini sudah menekuni dunia ice skating sejak berusia 11 tahun, Sisters. Pada 2012 silam, Zahra menjadi figure skater pertama dari kawasan Teluk Persia yang mengikuti kompetisi internasional European Cup. Jika dia berhasil menembus seleksi Olimpiade Musim Dingin 2018 nanti, ia akan menjadi orang pertama asal UEA yang melakukannya, Sisters. Ia ingin membuktikan pada dunia bahwa berhijab dan berasal dari negara yang identik dengan gurun pasir bukan halangan untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga musim dingin terbesar di dunia itu.
Menggunakan hijab tidak menyurutkan semangat mereka menjalani cita-cita mereka sebagai seorang atlit. Kamu bagaimana?
Foto header: thesun.co.id