Hai, Sisters!
Apakah ada di antara kamu yang ingin melanjutkan S-2 di luar negeri? Pastinya banyak ya! Siapa sih yang tidak ingin kuliah di luar negeri, menimba ilmu sambil berkesempatan hidup di negeri orang dan memperluas networking.
Apalagi saat ini, peluang beasiswa terbuka lebar. Banyak lembaga yang menawarkan beasiswa, termasuk LPDP Kementerian Keuangan yang memiliki kuota cukup banyak dan menerima aplikasi sepanjang tahun.
The only question is, are you ready to work HARD to get it?
Kita simak yuk, cerita dari 3 Sisters keren yang berhasil memperoleh kuliah di Harvard University!
Pertama, mari kenalan dengan Dhani (26), alumni HI UI, yang sedang menimba ilmu di Harvard Kennedy School untuk meraih gelar Master of Public Policy dalam 2 tahun. Setelah beberapa bulan penuh kerja keras, akhirnya Dhani memperoleh acceptance letter dari berbagai universitas top incarannya di Inggris dan Amerika Serikat. Beasiswa LPDP pun akhirnya diperoleh, dan ia pun berangkat kuliah ke Harvard.
Ada juga Melly (28), alumni Hukum UI, yang mengambil program Master of Laws di Harvard Law School dengan bantuan beasiswa Fulbright dan financial aid dari Harvard. Saat ini, Melly bekerja sebagai pengacara di firma hukum asal Inggris yang mempunyai kantor di Singapura.
Bagi Melly, bagian yang menantang namun juga berkesan dalam proses aplikasi adalah menuliskan personal statement. Mengapa demikian?
“Writing personal statements can be quite a stressful process, but it can also be a useful tool to make you sit down and assess what you've been doing so far, in terms of academics/career, think about what you're really interested in, and what you'd like to aim for, which we might often not have time to think about when we're caught up with our day to day activities.”
Melly juga berbagi tips saat apply sekolah dan beasiswa: ingatlah bahwa kamu berkompetisi dengan ratusan atau bahkan ribuan orang, jadi jangan terlalu merendah. Tampilkan prestasimu dan berikan contoh konkret saat menjelaskannya. Ada banyak pilihan beasiswa, jadi lakukanlah riset yang intensif untuk memperbesar kesempatanmu. Satu lagi, get a fresh pair of eyes to review your personal statement, untuk mendapatkan perspektif tambahan dan memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau typo.
Beda lagi dengan Yuanita (30), alumni SBM ITB, yang memperoleh financial aid dari Harvard untuk keringanan tuition fee dari program Master of International Education Policy di Harvard Graduate School of Education. Saat ini, Yuanita sedang menjalani internship di salah satu internationalNGO sambil tetap mengejar target lulus di pertengahan 2016 ini. Setelah lulus, Yuanita akan bekerja di sebuah research institute ternama di Boston.
“Menurut saya, kalau ingin kuliah di Amerika Serikat, fokuslah supaya bisa diterima di jajaran universitas terbaik atau Ivy League Schools. Jika tidak mendapat beasiswa dari Indonesia, kita bisa meminta beasiswa berupa keringanan tuition fee dari universitas. Setelah lulus, kita bisa applyuntuk optional practical training untuk bekerja di Amerika Serikat selama satu tahun.”
Menurut Yuanita, setelah bekerja setahun, hitungan biaya yang kamu keluarkan untuk kuliah bisa impas kok! Jika bidang yang kamu pelajari bukan STEM (science, technology, engineering, mathematics), memang sedikit lebih sulit mencari perusahaan/organisasi yang bisa mensponsori visa kerja setelah masa practical training selesai.
Namun, bukan berarti tidak bisa. Kamu hanya perlu berusaha lebih giat!
Oleh karena itu, penting untuk kuliah di universitas yang mempunyai reputasi baik dan networkyang luas, karena selain prestasi akademis dan practical skills, hal inilah yang bisa meningkatkan kesempatanmu mendapat kerja.
Nah, setelah bekerja setahun dan ‘balik modal’, Sisters bisa kembali ke Indonesia dan berkarya di sini, tentunya dengan kredensial yang jauh lebih impresif.
Mudah-mudahan cerita 3 perempuan keren ini bisa menginspirasi kamu ya, Sisters! Tidak ada mimpi yang tidak mungkin, namun siapkah kamu bekerja keras untuk meraihnya?
Bagaimana dengan kamu? Apa cerita serumu tentang pengalaman mendapat beasiswa atau kuliah di luar negeri? Bagi tipsmu di Cerita Sisters ya!