Hai Sisters! Sistem pendidikan anak melalui sekolah memang umum dan sudah dipraktekkan selama bertahun-tahun lamanya. Pendidikan melalui sekolah menjadi pilihan hampir seluruh masyarakat. Tetapi bagi sebagian orang sekolah bukanlah satu-satunya cara bagi anak untuk memperoleh pendidikan.
Homeschooling adalah pilihan lain dalam upaya orangtua memberikan pendidikan bagi anak. Kemunculannya di tanah air pun kian marak. Secara umum homeschooling adalah model pendidikan di luar metode belajar formal di sekolah, saat sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya dengan berbasis rumah.
Tetap saja, sebagai sebuah pendidikan alternatif, homeschooling tentunya mempunyai plus dan minusnya. Yuk, dibaca!
Sisters, dengan homeschooling anak-anak bisa mengatur jadwal tidurnya dengan baik sehingga dapat beristirahat dengan cukup. Waktu tidur dan istirahat merupakan kebutuhan vital bagi anak yang dapat mempengaruhi fisik dan mental.
Homeschooling membutuhkan para orangtua untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan mereka. Idealnya ibu harus berada di rumah untuk secara penuh bertanggung jawab dalam pendidikan anak sementara ayah bekerja. Kalau kamu dan suami sama-sama bekerja, ini akan jadi tantangan buat kalian dalam membagi waktu untuk bekerja dan mendidik anak, Sisters.
Sisters, dengan homeschooling kestabilan emosi anak-anak dirasa tidak perlu dikhawatirkan. Mereka tidak akan memiliki pengalaman 'di-bully', mendapatkan tekanan akibat kompetisi di sekolah, sehingga mereka tidak harus tertekan baik fisik maupun mental menghadapi itu semua.
Homeschooling dilakukan di rumah, mirip dengan praktek belajar privat, Sisters. Risikonya si anak kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat, Sisters.
Foto: freepik.com
Sisters, dalam homeschooling tidak ada yang namanya persaingan nilai bagus dengan teman sekelas. Pengajar hanya akan fokus dengan anak kamu semata.
Dalam hidup tentunya pasti kamu akan menghadapi sebuah persaingan, dalam hal apa saja. Bila sejak kecil sang anak tidak dibekali pengalaman dalam bersaing, maka ketika ia besar ia akan mendapatkan kesulitan, Sisters. Kehidupan sosial, seperti saat dia pergi ke sekolah, memang diperlukan anak untuk pengembangan mentalnya.
Foto: freepik.com
Dengan homeschooling anak akan terlatih untuk mandiri karena ia terbiasa melakukan apa-apa sendiri tanpa mencontoh orang-orang sebayanya, Sisters. Kreativitasnya sang anak juga terasah dengan sendirinya.
Homeschooling membuat anak jarang terpapar dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Hal ini menimbulkan sifat egois karena ia tidak terbiasa berbagi dengan orang lain dan kurang paham bagaimana semestinya bersosialisasi karena tidak atau jarang mengalaminya.
Sisters, usia anak-anak dan remaja sangat rentan akan terjerumus dalam pergaulan yang menyimpang. Hal ini biasanya ditemukan dalam lingkungan di luar rumah. Homeschooling meminimalisir kemungkinan sang anak salah bergaul.
Bergaul dengan teman sebaya memang dirasa perlu bagi anak. Sayangnya, memilih homeschooling berarti membuat sang anak hampir tidak memiliki teman di luar rumah, juga kuper atau kurang pergaulan.
Apapun jenis pendidikan yang diambil, formal ataupun homeschooling, jangan lupa lihat minat dan potensi anak dulu. Jenis pendidikan yang diambil akan menentukan masa depannya, Sisters!