Hai Sisters! Belakangan ini hadir topik yang cukup menguras pikiran kaum ibu muda yang memiliki balita. Pro dan kontra vaksin membuat kita bingung dan terus berpikir akan mana yang benar dan mana yang tidak. Beberapa mitos-mitos keliru yang menghinggapi masalah vaksin ini kemudian menguak ke permukaan.
Benar nggak vaksin justru berbahaya untuk anak-anak? Yuk, luruskan mitos-mitos yang mengganggu pikiran, Sisters!
Hal ini sudah jelas mitos, Sisters. Pada tahun 1998 sebuah studi sempat menghebohkan masyarakat akibat pernyataan yang menyatakan terdapat hubungan antara vaksin MMR dengan autisme. Namun pada akhirnya studi ini terbukti salah dan ditarik oleh jurnal yang menerbitkannya.
Sayangnya, publikasi ini terlanjur membuat publik panik dan membuat cakupan imunisasi menurun yang diikuti dengan kejadian luar biasa dari campak, rubela, dan gondongan. Lalu ditekankan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara vaksin MMR dengan autisme.
Sisters, seperti yang kita ketahui zat merkuri sangat berbahaya bagi tubuh. Namun untuk anggapan bahwa vaksin mengandung merkuri adalah mitos belaka. Thiomersal adalah bahan organik, senyawa yang mengandung merkuri yang ditambahkan ke beberapa vaksin sebagai pengawet. Thiomersal telah digunakan secara luas sebagai pengawet vaksin multidosis. Tidak ada bukti yang menunjukan jumlah thiomersal dalam vaksin berisiko pada kesehatan, Sisters.
Influenza lebih dari sekedar penyakit yang sepele, Sisters. Influenza merupakan penyakit serius yang menyebabkan 300.000 - 500.000 kematian di seluruh dunia tiap tahunnya. Wanita hamil, anak kecil, lansia dengan tingkat kesehatan yang kurang, dan siapa pun dengan penyakit kronis seperti asma atau penyakit jantung, lebih berisiko mengalami infeksi serius dan mematikan.
Memberikan vaksinasi kepada ibu hamil memberikan keuntungan dalam melindungi bayi yang akan dilahirkan (saat ini tidak terdapat vaksin influenza untuk bayi di bawah 6 bulan). Kebanyakan vaksin influenza memberikan kekebalan terhadap 3 strain tersering di musim apapun. Vaksin influenza mencegah kita terserang flu berat dan menularkan kepada orang lain.
Banyak anggapan yang mengatakan bahwa dokter dan perusahaan asuransi mempromosikan penggunaan vaksin sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan semata. Namun, faktanya banyak perusahaan asuransi yang menanggung biaya vaksinasi untuk mencegah pengeluaran berlebihan yang harus dikeluarkan pasien mana kala terkena penyakit, Sisters.
Buat yang masih awam dengan antigen, ia adalah bagian dari vaksinasi yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Banyak yang mengatakan bahwa bila memberikan antigen yang berlebihan, maka akan berbahaya bagi kesehatan anak. Faktanya, walaupun saat ini lebih banyak vaksinasi yang diberikan, tetapi jumlah antigen yg diberikan kepada pasien jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 30 tahun lalu, Sisters.
Vaksin berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh kita untuk menghasilkan respon kebal yang sama dengan respon kebal infeksi alamiah, tetapi vaksin tidak dapat menyebabkan sakit atau membuat seseorang menderita komplikasi. Kebalikannya, dampak yang didapat dari infeksi alamiah Haemophilus influenzae tipe b (Hib) adalah retardasi mental, dari rubela berupa cacat bawaan lahir, dari virus hepatitis B berupa kanker hati, atau kematian akibat campak. Maka, salah kalau menganggap lebih baik sakit daripada mencegahnya dengan vaksin.
Sekarang sudah tahu mengenai mitos ini, masih kepikiran untuk antivaksin, Sisters?