Dahulu, hak bersekolah hanya dimiliki oleh kaum laki-laki. Sedangkan kaum perempuan hanya memiliki ruang lingkup didalam rumah. Katanya, perempuan tidak boleh memiliki nilai ’lebih’ dari laki-laki, kenapa? karena memang sudah seharusnya perempuan itu dibawah sosok laki-laki, perempuan hanya memiliki peran untuk melayani seorang laki-laki. Dengan demikian tidak ada bedanya sosok perempuan dengan sosok pembantu.
Dahulu, hak untuk berkarya hanya dimiliki oleh kaum laki-laki. Sedangkan kaum perempuan hanya memiliki peran di dapur, untuk memasak dan menyiapkan makanan saja. Sedangkan perempuan tidak memiliki tempat dalam sisi apapun untuk mengapresiasi dirinya. Ia hanya hidup dalam tuntutan peraturan tidak tertulis yang sudah ada selama turun-temurun. Entah, sampai kapan sosok perempuan dinilai hanya sebagai penghias bagi kaum laki-laki.
Hingga tibalah sosok seorang pejuang perempuan. Berdiri digarda terdepan membela hak-hak perempuan yang sudah begitu lama sengaja dilupakan. Kita biasa menyebutnya ’Ibu Kita Kartini’. Beliau, ialah sosok mencetus adanya kesetaraan genre bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki. Kartini memperjuangkan agar perempuan memiliki hak yang sama seperti hak laki-laki dalam menuntut ilmu misalnya namun bukan dimaksud untuk menjadi lebih dari laki-laki. Kartini, bagai sosok cahaya dikala gelap yang begitu pekat. Seperti tulisannya yang cukup fenomenal Habis Gelap Terbitlah Terang.
*
Jika kita berbicara sosok seorang perempuan, tidak akan habis kata yang terukir untuk menggambarkan keistimewaannya. Sosoknya yang istimewa terkadang masih belum disadari oleh dirinya sendiri, mengapa? karena tidak semua perempuan mampu berdiri tegak diatas kakinya sendiri, walaupun sebenarnya dia mampu dan dia bisa. Itulah perempuan.
Mari kita mulai bercerita, tentang peran perempuan dalam mendobrak peradaban. Peran perempuan terbagi menjadi dua yaitu saat dia belum menikah dan saat dia sudah menikah. Kita akan bahas satu per-satu. Saat seorang perempuan sebelum menikah dia memiliki empat peran yaitu sebagai seorang hamba, seseorang dalam agamanya, seorang anak dan seorang generasi muda. Dan saat seorang perempuan sudah menikah dia memiliki peran tambahan lainnya yaitu seorang istri dan seseorang dalam keluarga barunya.
Ternyata peran seorang perempuan itu tidak hanya dalam lingkungan dapur saja, melainkan begitu banyak peran dan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh sosok yang disebut perempuan. Mungkin, ia terkadang dianggap tidak sanggup menjalani suatu hal karena kekuatannya tersembunyi dibalik wajah yang teduh dan lemah lembutnya sikap perilakunya. Padahal, bila ia diberi kesempatan seorang perempuan akan menjalankannya sebaik mungkin.
*
Seperti yang sudah dipaparkan diatas, peran seorang perempuan sebelum ia menikah ialah menjadi seorang hamba. Sudah suatu kewajiban seorang manusia, baik laki-laki dan perempuan adalah menjadi sebaik-baiknya hamba. Dalam konteks ini peran pereampuan adalah mematuhi segala kewajiban Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Peran ini adalah mutlak dimiliki seorang perempuan tanpa diminta sekalipun. Bagaimana dia mampu menjaga dirinya dari hal-hal yang dilarang Allah SWT adalah sebaik-baik peran yang dijalankannya sebagai seorang hamba.
Mempelajari agama adalah kelanjutan dari perannya. Seorang perempuan wajib membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan mengenai agama Islam, kenapa? karena ilmu adalah sebaik-baiknya bekal untuk masa depannya nanti. Memang peran ini berlaku umum bagi sosok laki-laki dan perempuan, namun kita sedang berbicara mengenai sosok istimewa seorang perempuan. Menjalankan kewajiban-Nya seperti mendirikan shalat, melaksanakan puasa dan membayar zakat adalah contoh kecil dari kewajibannya yang bila dijalankan tanpa bekal ilmu, mungkin semua itu hanya sekedar kewajiban tanpa terfikirkan hakikat dari pelaksanaannya.
Selain kewajiban yang sudah disebutkan diatas, kewajiban utama seorang perempuan adalah menutup aurat dengan sempurna, yang terkadang masih begitu sulit dijalankan dengan baik oleh seorang perempuan. Begitu banyak dalih dan alasan yanng terlontar tatkala perintah ini menghampiri dirinya. Disini dapat kita lihat, betapa pentingnya peran ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Seandainya seorang perempuaan mau mencari tahu siksa neraka yang akan menimpanya bila tidak menutup aurat atau bagaimana rahmat Allah SWT yang akan senantiasa hadir bagi seorang hamba yang taat akan kewajibannya, maka sudah dapat dipastikan seorang perempuan akan berusaha mempercantik dirinya dengan menutup aurat dengan cara yang sempurna.
Peran perempuan dalam agamanya. Sebagai calon Al-Madrosatu Ula atau madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak, sebelum menikah perempuan memiliki peran untuk menyebarkan agama ini kepada sesamanya. Maksudnya disini ialah perempuan memiliki peran dalam berdakwah. Seperti yang seringkali kita dengar bahwa sampaikanlah walau hanya satu ayat. Ya, bagaimana ilmu dapat lebih bermanfaat bila terus disampaikan kepada sesama.
Misalkan seorang perempuan telah memahami perintah dalam menutup aurat, baiknya disampaikan ilmu mengenai menutup aurat kepada teman-temannya yang belum menutup aurat. Bila seorang perempuan telah mengikuti halaqoh maka cobalah untuk memegang binaan, misalkan dari kalangan adik-adik pelajar SMA sederajat, menjadi sosok kakak bagi mereka yang sedang berproses menuju lebih baik
Selanjutnya peran seorang perempuan ialah menjadi seorang anak. Seorang anak yang memiliki kewajiban berbakti kepada kedua orang tuanya. Memang, tidak ada yang dapat membalas jasa-jasa kedua orang tua kita, sekalipun emas dan perak. Bagaimana pengorbanan mereka dalam membesarkan kita, dari seorang bayi yang tidak mampu melakukan apapun, hanya bisa menangis menjadi sosok seperti saat ini, mampu membaca dan menulis bahkan satu diantaranya sudah berada diposisi penting di negari ini.
Ketulusan kedua orang tua, hanya mampu terbalaskan dengan kita menjadi sebaik-baiknya anak yang sholeh dan sholehah. Seorang guru pernah menyampaikan ini dalam proses perkuliahan, “Orang tua yang memiliki anak perempuan bagai kejatuhan duren, artinya adalah suatu keberuntungan. Namun keberuntungan tersebut hanya dapat disebut beruntung ketika orang tua berhasil mendidik anak perempuan mampu berjalan di jalan yang Allah SWT ridhoi. Karena, perlu diketahui bahwa seorang anak perempuan mampu menarik kedua orang tuanya ke dalam neraka dan Rasulullah pernah bersabdah dalam hadist bahwa penghuni neraka kebanyakan ialah seorang perempuan”.
Oh ya, hanya ada tiga hal yang pahalanya tetap dapat mengalir saat seorang manusia telah meninggal dunia, yaitu doa seorang anak yang sholeh, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Nah, bagaimana sudah Allah SWT jelaskan, keutamaan seorang anak sholeh ialah doanya dapat mengalir bagi orang tuanya yang sudah tiada, namun perlu digaris bawahi bahwa Allah SWT menyebutkan doa seorang anak yang sholeh, sudah yakinkah kita bahwa diri ini telah menjadi seorang anak yang sholeh yang doanya dapat sampai kepada orang tua kita yang telah tiada? Wallahualam
Itulah peran seorang perempuan sebagai seorang anak. Kedua orang tua kita tidak mengharapkan anaknya membalas dengan harta yang melimpah namun dengan kita mau menjadi sosok anak yang dapat dibanggakan kedua orang tuanya sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tua kita. Karena jasanya sepanjang masa, karena cinta kasihnya sepanjang hayat.
Peran seorang perempuan selanjutnya ialah menjadi sebaik-baiknya generasi muda. Usia muda adalah usia yang cukup produktif bagi seorang perempuan untuk dapat menoreh prestasi setinggi-tingginya, untuk dapat menoreh sebanyak-banyaknya karya dan untuk dapat mempersiapkan masa depannya. Karena usia muda dinilai usia dengan jiwa diri masih memiliki semangat yang membara, masih dengan tingkat ego seorang remaja untuk menunjukkan jati dirinya sebaik-baiknya.
Tentunya kita menginginkan sejarah mencatat nama kita sebagai salah satu pemuda yang berperan mengharumkan nama negeri ini. Ya, salah satu cita-cita yang didambakan seluruh pemuda di negeri ini. Namun, cita-cita hanya akan menjadi cita-cita, mimpi akan tetap menjadi mimpi jika langkah kita tetap diam ditempat, jika langkah kita tidak bergerak mengikuti pengorbanan untuk meraihnya. Tentunya standar prestasi bagi setiap orang berbeda-beda, silahkan tetapkan prestasi setinggi yang ingin engkau capai.
Coba untuk kita renungkan bersama, hal apa yang dapat mengingatkan orang tentang kita? saat kita sudah tiada, kita ingin dikenal sebagai apa? jika sudah terfikirkan maka selamatlah kita kelak namun jika belum, mari mulai fikirkan. Bila kelak engkau ingin dikenal sebagai seorang penulis, menulislah. Bila kelak engkau ingin orang mengingat karya-karya puisimu, tulislah. Berkarya, salah satu jalan untuk kita dapat dikenang sebagai apa yang kita inginkan. Mengapa demikian, karena dengan berkarya ada hal yang bisa kita tinggalkan selain nama bila kita telah tiada. Entah, hal apapun itu bisa engkau jadikan sebagai karya untuk dunia mengingatmu.
Sebaik-baiknya generasi muda ialah generasi yang mempersiapkan masa depannya dengan sebanyak-banyaknya bekal yang dibutuhkan. Seorang perempuan, dengan kondisi masa kini yang cukup memberikan kebebasan bagi dirinya untuk berprestasi dan berkarya. Melangkahlah wahai sosok yang begitu istimewa, karena masa depan dimulai dari hari ini. Bila engkau mempersiapkan hari ini dengan baik maka baiklah masa depanmu.
Untuk doa yang seringkali kita terima saat usia genap berulang tahun, “semoga menjadi sosok yang berguna bagi agama, bangsa dan negaranya”. Hmm, tahukah engkau, mengapa begitu populer kalimat ini dalam selipan doa? Ya, karena begitu besar harapan masyarakat kepada pemudanya. Entah berguna seperti apa, itu pilihanmu untuk mengambil peran pada bagian apa, yang jelas agamamu, bangsamu bahkan negerimu memiliki hak untuk menjadi bagian dalam cita-cita hidupmu. Seperi yang Bung Karno katakan, “Beri aku sepuluh orang pemuda, maka akan kuguncangkan dunia”.
*
Saat seorang perempuan setelah menikah, perannya sebagai seorang hamba, seseorang dalam agamanya, seorang anak dan seorang generasi penerus bangsa tidaklah pudar, hanya saja peran seorang perempuan bertambah yaitu sebagai seorang istri dan sebagai seseorang dalam keluarga barunya. Hmm, rasanya begitu besarnya peran perempuan menjadikan ia semakin istimewa, bila ia dapat menjalankan perannya sebaik mungkin. Hal pertama dan yang utama perannya sebagai seorang istri adalah mendampingi suaminya. Ketika dahulu, ia hanya berbakti dikaki ibu dan ayahnya kini ia juga wajib berbakti dikaki suaminya.
Mengapa demikian? dari buku yang pernah dibaca, didalamnya disebutkan bahwa seorang istri yang taat kepada suaminya dapat masuk ke dalam syurga dari pintu yang mana saja dan hal yang lebih menakjubkan lagi ialah bahwa disaat kehidupan berumah tangga disitulah amal ladang bagi seorang istri dan seorang suami, dimana setiap perbuatannya bisa bernilai pahala disisi Allah, contohnya bila seorang istri menatap wajah suaminya penuh dengan keridhoan bakti kepadanya maka disitu ada rahmat yang Allah SWT turunkan bagi keduanya. MashaaAllah
Demikian yang sudah dituliskan diatas, penghuni neraka terbanyak adalah perempuan maka tanggung jawab yang dahulu dipegang seorang ayah kini berpindah ke pundak sang suami, bila seorang istri mampu diarahkan kepada jalan yang benar maka selamatlah seorang suami. Bakti seorang istri dapat ditunjukkan dengan ia menjalankan segala kewajibannya kepada sang suami, misal dengan hal-hal sederhana yang telah menjadi kewajibannya untuk menyiapkan suami sarapan mencuci pakaiannya dan menjaga kehormatan diri dan sang suami.
Bakti seorang istri bukan hanya terhadap suaminya semata, karena setelah ia menikah ia-pun berperan sebagai seorang ibu, ya sebagai sebaik-baiknya Al-Madrosatu Ula untuk calon anak-anaknya kelak. Ada beberapa hak yang seharusnya dapat dipenuhi seorang calon ayah kepada calon anaknya, yaitu memastikan anaknya dapat tumbuh dalam lingkungan yang terbaik, seorang anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, penghidupan yang sesuai dan semua itu hanya dapat didapatkan dengan sang ayah memilih ibu yang terbaik bagi calon anak-anaknya, ya ibu yang baik adalah kewajiban seorang ayah untuk calon anaknya kelak.
Sosok seorang ibu adalah gerbang utama bagi terciptanya generasi terbaik selanjutnya. Tentu, seorang ibu yang baik dipilih dengan cara yang baik oleh seorang calon ayah. Betapa penting seorang ibu yang memiliki bekal terbaik dalam mendidik anak-anaknya. Dibalik seorang Imam Al-Fatih, diusia 20tahun yang telah berhasil menduduki Kota Konstatinopel ada seorang ibu yang sedari Al-Fatih belia selalu mendoakan anaknya kelak menjadi seorang pemimpin perjuangan Islam. Juga dibalik sosok presiden terbaik Indonesia, bapak Susilo Bambang Yudhoyono ada sosok ibu Ani Yudhoyono sebagai istri terbaik yang mendampingi beliau selama ini hingga dapat mnecapai posisi terbaik negeri ini, karena dibalik suami yang hebat ada perempuan tangguh dibelakangnya, dibalik anak yang hebat ada ibu yang luar biasa.
Selain perannya dalam mendampingi suami, setelah menikah perempuan memasuki dunia yang berbeda dari biasanya, kini ia hadir ditengah-tengah keluarga sang suami. Kini ibu suaminya menjadi ibunya, kini ayah suaminya menjadi ayahnya dan kini keluarga suaminya menjadi keluarga bagi dirinya. Bagaimana ia mampu bersikap dalam perannya yang baru adalah bagaimana ia mampu membina dua keluarga besar dalam keragamanan yang damai.
*
Dibalik seluruh perannya telah tergambarkan betapa istimewanya seorang perempuan. Jika dikatakan apa saja peran seorang perempuan dalam mendobrak peradaban, perannya ialah menjadi sebaik-baiknya generasi yang berperan dalam memajukan peradabannya. Mungkin seorang perempuan tidak seperti para pejuang-pejuang perempuan di masa silam, perempuan kini tidak harus ikut dalam barisan yang mengangkat senjata, bukan. Perempuan sekarang telah menjadi kartini masa kini, berperan dalam bidang-bidang yang sesuai dengan kodratnya.
Kartini masa kini adalah ia yang ikut dalam pergerakan kebaikan, tidak diam ketika kebaikan tertindas dan turun tangan dalam mengambil peran. Ketika seorang perempuan dalam usia muda, misalkan ia turut aktif dalam organisasi BEM, turut berperan dalam barisan mahasiswa, mengkaji isu-isu terkini dan mengambil barisan ketika ada suatu aspirasi rakyat yang perlu disampaikan kepada pihak petinggi negeri ini. Itu hanya contoh kecil seorang perempuan dalam perannya, karena kini tidak ada alasan bahwa perempuan tidak dapat berkarya.
Ketika di dunia luar, perempuan dapat berperan dalam bidang-bidang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Perempuan dapat menjadi seorang guru, berperan dalam mencetak generasi yang berpendidikan berakhlak mulia. Perempuan dapat menjadi seorang yang duduk di pemerintahan, berperan mengambil kebijakan dalam kemajuan negeri. Pun seorang perempuan dapat menjadi Ibu, seseorang yang akan menyiapkan generasi yang kelak akan memajukan peradaban negeri ini, pun dalam lingkup dunia.
“Andai diam menjadi sebuah pilihan, kegelisahanlah yang akan bersua kemudian. Andai diam menjadi sebuah keputusan, kehancuranlah yang akan menggenggam seluruh urusan”. –Fathia Rahma (Koordinator Forum Perempuan BEM Seluruh Indonesia, 2017)
-The End-